Identitas korban tersebut adalah Kasi Propam Polretabes Medan Kompol Abdul Mutolip mengalami luka tangan kanan robek.
Lalu Kasub Bag Bin Ops Polrestabes Medan Kompol Sarponi mengalami luka robek bokong sebelah kanan.
Selanjutnya, Si Propam Polrestabes Medan Aipda Deni Hamdani Brigadir mengalami luka terkena serpihan, dan rekannya, Bripka Juli Chandra Brigadir, mengalami gangguan telinga kanan akibat ledakan bom.
Sementara dua lainnya, yakni Ricard Purba merupakan pekerja harian lepas (PHL) di Bag Ops mengalami luka memar di wajah dan lengan.
Lalu, Ihsan Mulyadi Siregar, mahasiswa, mengalami luka di pinggul kiri akibat terkena serpihan.
"Saat ini sedang dirawat. Kami lagi menyiapkan dokumen untuk laporkan ke Kapolri dan jajaran. Nanti akan kita sampaikan ke masyarakat hasilnya," katanya.
Baca juga: Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan Lukai 6 Orang, Ini Nama-namanya
Setelah mengetahui identitas pelaku, polisi segera melakukan penggeledahan di sebuah rumah di Gang Tentram, Lingkungan III, Kelurahan Sei Putih Barat, Kecamatan Medan Petisah, Sumatera Utara.
Rumah tersebut merupakan rumah orangtua RMN alias D, pelaku bom bunuh diri.
D tewas mengenaskan dengan luka parah di bagian perutnya seusai ledakan keras di depan kantin Mapolrestabes Medan.
Selama penggeledahan, warga sekitar turut berkerumun. Sebagian besar warga yang mengenal sosok RMN mengaku terkejut dan tidak menyangka.
"Orangnya baik. Sejak kecil saya tahu dia baik. Tidak pernah ada hal-hal yang negatiflah," ujar Wandah kepada wartawan, Rabu (13/11/2019).
Baca juga: 3 Jam Geledah Rumah Pelaku Bom Bunuh Diri di Medan, Polisi Bawa 3 Anggota Keluarga
Menurut polisi, RMN bekerja sebagai pengemudi ojek online dan memilik pekerjaan sambilan berjualan bakso bakar.
Sementara itu, Poetra, Kepala Lingkungan (Kepling) III di kawasan rumah orangtua RMN, bercerita bahwa RMN lahir di rumah tersebut.
Lalu ia pindah ke Aceh. Setelah tsunami di Aceh, RMN kembali ke rumah tersebut.
Pada tahun 2018 ia menikah dengan perempuan yang tinggal di kawasan tersebut.