Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Ledakan Bom di Polrestabes Medan | Djaduk Meninggal di Pangkuan Istri

Kompas.com - 14/11/2019, 06:36 WIB
Rachmawati

Editor

Hal tersebut diceritakan Butet Kartaredjasa saat ditemui Kompas.com di rumah duka.

"Djaduk meninggal dunia di pangkuan istrinya," ucap Butet.

Menurut dia, keluarga tidak mengetahui penyebab serangan jantung tersebut. Namun, memang pada hari-hari terakhir ini Djaduk sangat sibuk beraktivitas.

"Yang pasti di hari-hari terakhir ini Djaduk sangat sibuk untuk latihan musik dan sedang menyiapkan Ngayogjazz yang akan dilaksanakan tanggal 16 November di Godean," kata Butet.

Baca juga: Butet Kartaredjasa: Djaduk Meninggal Dunia di Pangkuan Istri

 

4. Detik-detik pelaku ledakan diri

Terduga pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan diduga sempat melawan petugas sebelum meledakan diri, Rabu (13/11/2019), pukul 08.30 WIB.

Saat itu, petugas jaga mencoba memeriksa pelaku yang datang berjalan kaki menggunakan jaket pengendara ojek online.

"Saat dicegah, dia melakukan perlawanan dan langsung melarikan diri ke dalam, melakukan ledakan di kantin atau sebelah gedung Kabag Ops Polrestabes Medan," kata jurnalis Kompas TV, Bahri Nasri, dalam siaran langsung Kompas TV, Rabu (13/11/2019).

Sementara itu, akibat ledakan tersebut, sejumlah polisi mengalami luka-luka dan segera dibawa ke rumah sakit terdekat.

"Dari ledakan sejumlah polisi luka, di antaranya berpangkat kompol," ujar Bahri.

Baca juga: Detik-detik Pelaku Melawan Petugas dan Meledakan Diri di Polrestabes Medan

 

5. Masyarakat diminta keluar kecuali ojol

Jones (19) saksi mata ledakan bom di Polrestabes Medan Rabu pagi tadi (19/11/2019). Menurutnya, saat semua orang di ruang pengurusan SKCK disuruh keluar, ada suara orang meminta supaya ojek online tidak keluar.KOMPAS.COM/DEWANTORO Jones (19) saksi mata ledakan bom di Polrestabes Medan Rabu pagi tadi (19/11/2019). Menurutnya, saat semua orang di ruang pengurusan SKCK disuruh keluar, ada suara orang meminta supaya ojek online tidak keluar.
Jones (19) warga yang ada di lokasi bom bunuh diri mendengar ledakan keras dari jarak sekitar 20 meter tempat duduknya.

Saat itu banyak orang yang sedang mengurus SKCK.

"Tiba-tiba terdengar ledakan keras sekali, telinga saya berdengung, sakit sekali," katanya.

Tak menunggu lama, polisi memerintahkan agar semua orang yang sedang mengurus SKCK pergi meninggalkan lokasi.

Menurutnya, saat itu warga ketakutan dan berlari ke sana kemari. "Kami langsung berhamburan semua, keluar. Kami dievakuasi meninggalkan lokasi," katanya.

Saat itu seorang polisi meminta agar pengemudi ojek online untuk tetap berada di tempat.

"Waktu evakuasi, polisi bilang masyarakat yang mau urus SKCK harus keluar. Yang ojol, jangan keluar. Semua keluar, kecuali ojol. Begitu bilangnya. Mana tau itu kawannya kan," katanya.

Apa yang terjadi selanjutnya dia tidak tahu. Dia langsung keluar dari Polrestabes Medan.

"Saya tak sempat menghitung ada berapa ojol di situ, Karena sekilas saja. Ada lah tadi dua orang ojol di situ," katanya.

Baca juga: Saksi Mata Bom Bunuh Diri: Masyarakat yang Urus SKCK Diminta Keluar, Kecuali Ojol

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Aji YK Putra, Wijaya Kusuma, Dewantoro | Editor : Robertus Belarminus, David Oliver Purba, Khairina, Michael Hangga Wismabrata)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com