Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Warga di Daerah Rawan Bencana di Sukabumi Tunggu Hasil Kajian Badan Geologi

Kompas.com - 13/11/2019, 21:03 WIB
Budiyanto ,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Nasib sejumlah warga di daerah rawan bencana di Sukabumi, Jawa Barat, masih menunggu hasil kajian Badan Geologi.

Mereka adalah warga yang tinggal di Kampung Balekambang dan Suradita di Dusun Suradita, Desa Ciengang.

Warga di dusun rawan tanah bergerak itu sudah puluhan tahun bertahan di bibir jurang dengan kedalaman ratusan meter.

Sedangkan di Dusun Cisayang, Desa Cijurey, ribuan warga bertahan di kaki bukit dengan ketinggian 300 meter. Daerah itu merupakan kawasan rawan bencana longsor.

Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil kajian dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi yang melaksanakan penelitian di lokasi.

"Saya belum mendapatkan laporan dari Badan Geologi. Nanti kalau ada rekomendasi yang harus di relokasi ya di relokasi," kata Adjo kepada Kompas.com di Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi di Kota Sukabumi, Rabu (13/11/2019).

Baca juga: Tanah Bergerak di Gunung Walat Sukabumi, Warga Mulai Mengungsi

Dia menuturkan, akan terus memantau perkembangan tanah bergerak di Suradita dan akan segera mengecek langsung ke camat Gegerbitung.

Dia juga akan berkomunikasi dengan pihak PT Perkebunan Nusantara (PTPN) Goalpara terkait penyediaan lahan relokasi.

Adjo mengatakan, selain di dua daerah tadi, bencana tanah bergerak juga terjadi di Kampung Gunungbatu, Desa Kertaangsana, Nyalindung.

Saat ini para penyintas masih menempati hunian sementara (huntara) dan nantinya harus direlokasi

"Soal relokasi ini sering terkendala tempat untuk relokasinya. Juga kesediaan masyarakat (penyintas) untuk direlokasi. Karena pernah di beberapa tempat bencana, relokasi itu gagal dan mereka kembali lagi ke tempat semula," tutur dia.

Adjo pun memberikan contoh program relokasi yang gagal pasca-bencana tanah bergerak. Misalnya, relokasi korban bencana tanah bergerak di Desa Nagrakjaya, Kecamatan Curugkembar dan bencana longsor Cimerak di Desa Tegalpanjang, Kecamatan Cireunghas tahun 2015.

"Yang di Cimapag, Desa Sirnaresmi Cisolok direlokasi tapi masih di zona merah juga, karena tidak mau jauh-jauh. Tapi alhamdulillah dengan swadaya dan banyak yang berpartisipasi sehingga rumah-rumah bagi warga bisa dibangun," ujar dia.

Kajian Badan Geologi tahun 2018

Camat Gegerbitung Endang Suhermat menjelaskan, berdasarkan hasil kajian PVMBG Badan Geologi tahun 2018, Dusun Suradita termasuk daerah rawan bencana.

Salah satu rekomendasinya adalah relokasi serta lokasi bencana tidak digunakan untuk sawah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com