"Dulu Saya miskin nggak punya apa-apa, yang minjemin studio buat rekaman untuk pertama kali itu Mas Djaduk," ucapnya sambil menahan tangis.
Juki melihat, Djaduk Ferianto berkarakter keras. Namun di balik itu, putra bungsu seniman tari legendaris Bagong Kussudiardjo ini sangat peduli dengan sesama.
"Di balik karakternya yang keras, dia itu sangat peduli dengan orang-orang di sekitarnya tumbuh, dan ngasih kesempatan teman-teman yang muda tumbuh," ungkap Juki.
Sementara itu, Syaharani mengungkapkan Djaduk seniman yang kreatif, banyak ide dan eksploratif.
"Kesan tentang Mas Djaduk itu enggak pernah ada yang enggak istimewa," ujar Syaharani.
Baca juga: Djaduk Ferianto Meninggal, Keluarga Keraton Datang Melayat
Syaharani mengaku sangat kehilangan atas kepergian Djaduk. Ia berharap karya serta cita-cita Djaduk bisa diteruskan.
"Aku sangat kehilangan banget, berharap bisa diteruskan karya, cita-cita mungkin lewat keluarga dan anak-anak. Lewat anak-anak murid, kan banyak ya anak muridnya," ujar Syaharani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.