Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Niat Rujuk Dihalangi, Mantan Kakak Ipar Dikeroyok hingga Tewas

Kompas.com - 13/11/2019, 19:11 WIB
Ari Maulana Karang,
Khairina

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com – JJ (21) warga Kampung Parabon Desa Peundeuy Kecamatan Peundeuy, bersama PR (22), warga Kampung Pacing, Desa Peundeuy, Kecamatan Peundeuy, Rabu (13/11/2019) diamankan jajaran Satreskrim Polres Garut.

Pada Selasa (12/11/2019) malam, JJ mengeroyok EF (29) warga Kampung Parabon Desa Peundeuy hingga tewas.

JJ dan PR diamankan setelah sempat melarikan diri selama kurang lebih 24 jam.

Kasatreskrim Polres Garut AKP Maradona Armin Mappaseng mengungkapkan, aksi pengeroyokan tersebut dilakukan oleh JJ yang sebenarnya masih terbilang adik ipar korban, serta PR, pada Selasa (12/11/2019) malam.

Baca juga: Diperiksa Sejak Siang, Munarman Dicecar Terkait Chat dengan Tersangka Pengeroyokan Ninoy

Adapun motif pengeroyokan tersebut karena keduanya memiliki dendam kepada korban.

“Motifnya beda-beda, tapi semuanya dendam pada korban,” jelas Maradona di Mapolres Garut, Rabu (13/11/2019) sore.

JJ, menurut Maradona, dendam kepada korban karena korban menolak dirinya untuk bisa rujuk kembali dengan istrinya yang juga adik korban.

Makanya, begitu Selasa (12/11/2019) malam korban mabuk dan mengajaknya berkelahi, JJ dan PR langsung pulang ke rumah mengambil golok dan kembali mendatangi korban bersama-sama.

“Kalau pelaku PR, dia memang sering cekcok dengan korban, mereka satu tongkrongan sering mabuk dan cekcok hingga berkelahi,” katanya.

Peristiwa penganiayaan sendiri, menurut Erwin diawali saat korban berada di salah satu villa di Desa Peundeuy dalam acara kumpulan pemuda.

Saat itu, kedua pelaku datang ke tempat tersebut.

Kedua pelaku sempat cekcok mulut dengan korban di tempat tersebut dan ditantang korban yang dikabarkan dalam kondisi mabuk berkelahi.

“Setelah cekcok, keduanya lalu pulang ke rumah masing-masing mengambil golok, lalu kembali lagi mencari korban di tempat kumpulan pemuda,” katanya.

Belum sampai tempat pertemuan kumpulan pemuda, menurut Maradona, para pelaku bertemu dengan korban di jalan.

Melihat keduanya sudah membawa golok, korban pun menghindar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com