Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-bom Bunuh Diri di Medan, 3 Rumah Digeledah, 2 Orang Dibawa Polisi

Kompas.com - 13/11/2019, 18:32 WIB
Dewantoro,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com -  Kemacetan terjadi di Pasar 1 rel dan Pasar 2, Kelurahan Tanah 600, Kecamatan Medan Marelan, Rabu (13/11/2019) sore.

Penyebabnya, sejumlah anggota Brimob Polda Sumut, tim penjinak bom, Polsek Medan Labuhan mendatangi tiga rumah yang diduga pernah dijadikan tempat tinggal pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, bernama Rabbial M N.

Rumah pertama yang didatangi berada di sebuah gang tanpa nama. Rumah tersebut dalam kondisi tergembok.

Kepala Lingkungan I Mukhlis mengatakan, rumah yang tampak belum selesai tersebut pernah ditinggali mertua Rabbial selama dua tahun.

Namun, Rabbial hanya setahun saja tinggal di situ, kemudian dia pindah tak tahu kemana.

"Habis itu rumah ini dijual, sudah laku sama orang. Enam bulan lalu lah kosong," ujar Mukhlis di lokasi, Rabu.

Baca juga: Pasca-ledakan Bom di Medan, Pengamanan Kantor Kepolisian Diperketat

Selama ini Mukhlis hanya berinteraksi dengan mertua Rabbial yang sering ke masjid. Dengan Rabbial, dia sangat jarang berinteraksi.

"Bisa dibilang tidak pernah lah. Orang paling hanya sekali-sekali saja, itu pun sebentar," ujar dia.

Tak lama kemudian, tim bergerak ke Pasar 2, mendatangi sebuah rumah tingkat dua yang di depannya terdapat spanduk bertuliskan warung D7W.

Warung tersebut menjual ayam geprek, sosis gurita, dan aneka makanan dan minuman.

Sekitar 15 menit kemudian, mobil barakuda dan penjinak bom meninggalkan lokasi.

Namun, beberapa polisi masih berada di lokasi. Sekitar setengah jam di sana, seorang perempuan dan seorang laki-laki paruh baya dibawa masuk ke dalam mobil.

Dua orang terssebut tidak mau mengucapkan satu katapun ketika ditanya wartawan.  

Ternyata, polisi menggeledah sebuah rumah nomor 212 c di Gang Melati, Pasar 1 rel.

Rumah tersebut, menurut Kepala Lingkungan 6 Sumini, ditinggali Rabbial dan istrinya, Dewi sejak sebulan yang lalu.

Rumah itu adalah milik seorang warga bernama Fauziah.

"Kemarin waktu pindah ke sini dia ada lapor, istrinya bagus. Kalau orangnya, biasa saja. Tamu-tamunya yang datang, ya menurut informasi itu teman-teman ngajinya," kata Sumini.

Fahreza, yang tinggal tepat di sebelah rumah Rabbial mengatakan, pagi tadi dia sempat bertegur sapa dengan Rabbial.

Namun hanya sekilas saja. Dia sempat bertanya kepada Rabbial hendak kemana.

"Katanya mau kerja. Udah gitu aja. Dia tadi waktu berangkat membawa tas ransel. Gembung tasnya. Biasanya sih tidak," ujar Fahreza.

Sekitar satu jam polisi memeriksa rumah tersebut, mereka mengeluarkan beberapa barang dari dalam rumah.

Salah satunya koper berwarna hitam, dan sesuatu menyerupai anak panah.

Pukul 16.40 WIB, polisi membawa barang-barang tersebut ke dalam mobil yang diparkir di Jalan Pasar 1 rel.

Barang-barang itu diletakkan dalam keranjang plastik warna hijau berukuran besar. Satu pipa besi panjang juga dibawa oleh polisi.

Sebuah koper hitam tersebut juga dibawa ke dalam mobil.

Pantauan di lokasi, polisi sudah memasang garis polisi berwarna kuning mengelilingi rumah tersebut.

Seorang polisi memperingatkan Kepala Lingkungan 6, Sumini untuk melarang siapapun memasuki rumah itu.

Apalagi di pintu belakang tidak terkunci. Hingga berita ini ditulis, kerumunan warga masih berada di gang ini.

Baca juga: Pelaku Bom Bunuh Diri di Mapolrestabes Medan, Warga: Orangnya Baik

Diberitakan sebelumnya, ledakan keras menewaskan seorang pria yang kemudian diketahui bernama Rabbial M.N.

Rabbial melakukan bom bunuh diri di dekat kantin Mapolresta Medan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com