Sementara itu beberapa unit eksavator sedang menggaruk tanah di sekitar sekolah.
Sepanjang jalan masuk, galian tambang batu bara nyaris mengepung sekolah dan Kampung Berambai.
Saat berdiri di depan sekolah, terlihat lubang bekas tambang galian di sebelah kanan dan kiri sekolah. ALat-alat berat juga terlihat mengeruk tanah di sekitar sekolah.
Baca juga: Reklamasi Bekas Tambang Timah di Pantai Terapkan Transplantasi Karang dan Fish Shelter
Sekolah tersebut berada di tengah-tengah aktivitas tambang batu bara.
Selain di depan, kanan, dan kiri gedung sekolah, aktivitas batu bara juga ada di belakang sekolah, walaupun jaraknya agak jauh
Saat waktu angkat batu bara, dump truck hilir mudik di depan sekolah.
"Kalau debu tambang kami sudah biasa," kata Bertha.
Saat ditanya lebih jauh tentang aktivitas tambang di dekat sekolah, mereka bedua tak ingin menanggapinya lebih jauh.
Baca juga: 4 Fakta di Balik Kapolsek Bersimpuh Cegah Massa Anarkis Saat Demo Tambang Liar
Selain debu tambang, pondasi belakang sekolah terlihat retak. Bukan hanya itu, ubin lantai ruang kelas juga retak dan terlepas.
Walaupun penyebab retaknya bangunan sekolah belum jelas, Bertha menduga hal tersebut dipicu tanah bergerak.
"Tanah di situ turun. Turapnya sudah tidak kuat," kata Bertha.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Zakarias Demon Daton | Editor: Aprillia Ika)
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan