PALEMBANG, KOMPAS.com- Proses belajar mengajar di Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 4 Filial yang terletak di Desa Saluran, RT 36, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan sangat memprihatinkan.
Sebab, seluruh murid dari kelas satu sampai enam, harus belajar di satu ruangan tanpa sekat.
Sekolah yang berdiri sejak tahun 2002 itu sampai saat ini juga hanya memiliki satu orang tenaga pengajar.
Baca juga: Viral, Guru Mengajar Pakai Helm karena Atap Plafon Ruang Kelas Nyaris Runtuh
Selain itu, bangunan semi permanen ini berdiri tegak hanya berlapiskan batu bata. Dinding kelas tak satu pun diplester menggunakan semen.
Siti Komariah (29) guru yang mengajar di sekolah tersebut mengatakan, dalam satu kelas yang berisi 25 murid itu proses belajar hanya dipisahkan meja.
Di sisi sebelah kiri, diisi oleh murid kelas enam. Sementara di sisi lainnya diisi murid kelas 1-5.
"Muridnya harus maju satu-satu ke depan, jika ada pelajaran yang kurang jelas. Biasanya saya juga menggunakan spidol, tapi hari ini spidolnya belum ada,"kata Siti, kepada KOMPAS.com, Rabu (13/11/2019).
Dalam satu hari, setidaknya dua sampai tiga mata pelajaran yang diberikan Siti kepada murid SD Muhammadiyah 4 Filial.
Seluruh mata pelajaran itu pun harus disamakan, baik kelas satu sampai kelas enam, agar bisa menjelaskannya secara langsung.
Namun, pada saat pelajaran matematika, Siti mengajak suaminya Dika Arianto (39) untuk ikut mengajar di kelas.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan