Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Lengkap Anak Bupati Majalengka Tembak Kontraktor, Ditagih Rp 500 Juta

Kompas.com - 13/11/2019, 06:40 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Kasus IN, anak Bupati Majalengka, yang menembak seorang kontraktor bernama Panji Pamungkas, tengah menjadi sorotan.

Penembakan tersebut terjadi di kawasan Ruko Hana Sakura, Cigasong, Majalangka, Jawa Barat, pada hari Minggu (10/11/2019).

Menurut Panji, insiden tersebut terjadi saat dirinya hendak menagih uang proyek kepada IN.Namun, saat itu IN justru menembak tangan kiri Panji dan kaki salah satu rekannya.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Kronologi penembakan menurut korban

Panji Kusuma jadi korvan penembakan oknum ASN Pemkab Majalengka yang disebut anak kedua dari Bupati Majalengka.KOMPAS.COM/AGIE PERMADI Panji Kusuma jadi korvan penembakan oknum ASN Pemkab Majalengka yang disebut anak kedua dari Bupati Majalengka.

Panji menceritakan, setelah dirinya melaksanakan shalat maghrib, salah satu rekan IN mendatangi Panji dan meminta untuk bertemu di ruko Hana Sakura.

Setelah menunggu cukup lama, sekitar pukul 23.30 WIB, Panji yang tertidr di dalam mobil mendengar suara tembakan.

Saat terbangung, dirinya sudah melihat puluhan orang mengeroyok sejumlah pegawai Panji yang dia ajak untuk menagih.

"Pas saya bangun saya lihat ternyata ada penuh kisaran 30-40 orangnya bapak IN yang sudah terjadi pengeroyokan terhadap pegawai saya. Yang menjadi korban tiga. Itu pegawai sekaligus adik dan kakak saya," tuturnya.

Panji pun mengaku bahwa IN sempat menodongkan senjata ke arahnya dan terdengar letusan tembakan.

Namun tembakan pertama, Panji bisa mengelak sehingga peluru mengenai paha seseorang yang disebut sebagai orang IN. Namun tembakan berikutnya melukai tangan kiri Panji.

"Korbannya (penembakan) di sana ada dua, orangnya IN dan saya," ucapnya

Baca juga: Detik-detik Kontraktor Ditembak Anak Bupati Majalengka

2. Uang proyek Rp 500 juta dibayar

ilustrasi uang dalam amplop.Thinkstock ilustrasi uang dalam amplop.

Setelah itu, Panji dibawa oleh sejumlah orang ke kantor IN. Lalu, IN memberikan uang sejumlah uang yang ditagih oleh Panji, yaitu Rp 500 juta.

"Saya dirangkul IN yang sambil menenteng senpinya, persis di depan kantor IN dia ancam bunuh saya. Katanya kamu di sini bikin masalah terus, kamu di sini bikin rusuh terus. Padahal kita di sana tidak ada niat keributan, sajam pun kita tak ada," kata Panji menirukan ucapan pelaku.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com