Setelah dibawa masuk ke kantor, IN memberikan uang sebesar Rp 500 juta pada Panji untuk pembayaran utang.
Uang tersebut diberikan pada IN dengan cara dilempar dan diinjak-injak. Pemberian uang dilakukan setelah IN terluka.
"Hanya caranya (membayar) pun uang dilempar ke bawah diinjak-injak. Saya berlumuran darah, uangnya pun kena darah saya," katanya.
Panji memilih keluar dari ruangan dan menuju ke RSUD. Ia kemudian membuat laporan ke polisi.
Baca juga: Ridwan Kamil Pastikan TKW Majalengka yang 19 Tahun Ditahan Bebas dari Hukuman Mati
"Dari situ saya keluar tanpa memikirkan uang, saya lari ke RSUD, kemudian lanjut ke polres untuk bikin laporan. Jadi ceritanya memang Rp 500 juta dibayar tapi setelah terjadi penembakan," tuturnya.
Panji sebenarnya menunggu permintaan maaf dari pelaku sehari setelah insiden tersebut.
"Harapan nunggu disana (Majalengka) satu hari, berharap dari IN ada konfirmasi pemintaan maaf. Tapi ternyata tidak ada Itikad baik, minimal minta maaf tapi tidak ada," ungkap Panji.
Karena tidak adanya itikad baik itu, Panji akhirnya melaporkan anak kedua Bupati Majalengka itu ke Polres Majalengka.
"Saya sudah melaporkan ke Polres pada hari kejadian," katanya.
Baca juga: Dilaporkan Tersesat, 2 Offroader di Majalengka Akhirnya Ditemukan
"Benar, anak kedua beliau (bupati Majalengka)," kata Mariyono melalui pesan WhatsApp, Selasa (12/11/2019).
Polses Majalengka, Jawa Barat juga telah melakukan olah tempat kejadian perkara penembakan dan pengeroyokan kontraktor yang bernama Panji.
Selain itu polisi juga sudah mengamankan sejumlah barang bukti seperti senjata api dan peluru yang digunakan saat penembakan.
Baca juga: Bos Narkoba yang Ditembak Mati Punya Ladang Ganja 10 Hektare di Aceh
Wakapolres Majalengka Kompol Hidayatullah menjelaskan pihaknya masih melakukan penyelidikan.
"Benar adanya laporan terkait penembakan dan pengeroyokan terhadap kontraktor dan masih menyelidiki serta melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi yang mengetahui tindakan kekerasan tersebut," ujarnya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Agie Permadi, Fadlyanto Sugiono | Editor: Farid Assifa, Dony Aprian)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.