Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Pemuturan Film "Kucumbu Tubuh Indahku" Dihentikan Paksa di Lampung

Kompas.com - 12/11/2019, 19:28 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Ketua Klub Nonton, Nada Bonang, mengatakan, penghentian paksa pemuturan film Kucumbu Tubuh Indahku yang dilakukan oleh organisasi masyarakat (ormas) karena dinilai film tersebut mempromosikan isu LGBT.

Selain itu, ormas menilai, film yang mewakili Indonesia pada Piala Oscar 2020 itu mengandung unsur lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) serta dikhawatirkan merusak moral generasi muda.

“Padahal, jika ditonton tidak mengarah ke sana (isu LGBT). Tapi ya mungkin FPI punya pandangan lain. Tapi kami tetap mengapresiasi film Indonesia yang masuk ke Piala Oscar,” katanya, Selasa (11/11/2019).

Baca juga: Pemutaran Film Kucumbu Tubuh Indahku Dihentikan Paksa di Bandar Lampung

Nanda mengatakan, pihaknya mengelar nonton bareng film karya Garin Nugroho di Gedung Dewan Kesenian Lampung (DKL) yang berada di Kompleks PKOR Way Halim, Selasa siang.

Namun, saat pemutaran sesi pertama sedang berlangsung, dihentikan secara paksa.

"Ya, dihentikan secara paksa saat pemutaran sesi pertama tadi,” katanya.

Selain di Lampung, film Kucumbu Tubuh Indahku ini juga sempat dicekal saat diputar di Festival Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, September lalu.

Baca juga: Sempat Dikritik, Film Kucumbu Tubuh Indahku Diputar di Semarang

Ormas yang mengaku gabungan dari perwakilan umat Muslim Semarang tersebut sempat berbondong-bondong ke lokasi pemutaran film di Gedung Marabunta pada pukul 12.00 WIB, selang satu jam sebelum acara berlangsung.

Salah satu ormas tersebut meminta pemutaran film itu dihentikan lantaran menurut mereka film tersebut mengandung unsur LGBT yang dapat merusak moral generasi muda Indonesia.

 

(Penulis : Kontributor Lampung, Tri Purna Jaya | Editor : Abba Gabrillin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com