Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Cara Polisi Ajari Santri Deteksi Berita Hoaks

Kompas.com - 12/11/2019, 18:26 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com – Jajaran Polres Cianjur, Jawa Barat menggandeng santri pondok pesantren dalam kampanye perang melawan hoaks.

Empat orang santri didapuk sebagai Duta Humas Polres Cianjur. Tugasnya mengajak masyarakat terutama kalangan santri dan remaja agar senantiasa bijak bermedia sosial.

Paur Humas Polres Cianjur, Ipda Budi Setiayuda mengatakan, saat ini informasi bohong atau berita hoaks marak dijagat maya.

Santri dan pelajar tentunya perlu terus diedukasi mengenai hal ini agar mereka sebagai generasi milenial tidak mudah termakan kabar hoaks,” kata Budi di sela kegiatan roadshow di Pesantren Tanwiriyyah Cianjur, Selasa (12/11/2019).

Baca juga: Polri Masih Deteksi Hoaks dan Konten Provokasi terkait Papua, tapi Jumlahnya Menurun

Budi menegaskan, informasi hoaks yang disebarkan melalui lini masa tak hanya bisa menyesatkan opini publik, namun juga bisa berdampak pada situasi dan kondisi sosial yang ada.

“Hati-hati juga jika ingin mengunggah informasi, jika tidak jelas sumbernya, sebaiknya jangan. Karena jika informasi yang diunggah ke lini masa itu ternyata hoaks apalagi mengandung unsur SARA, hate speech atau ujaran kebencian maka akan tersandung UU ITE,” tutur Budi.

Di kesempatan itu, pihaknya menjelaskan cara mewaspadai informasi atau berita hoaks di media sosial berdasarkan ciri-cirinya.

“Kalau ada informasi ada kata-kata ‘sebarkan’ atau ’viralkan’ dan ajakan sejenisnya, apalagi penuh huruf besar dan tanda seru, waspadai, kemungkinan besar itu (informasi) hoaks,” kata dia.

Selain itu, jika mendapatkan informasi atau berita tautan, maka perlu ditelusuri asal link dari sumber berita tersebut.

“Jika  beritanya sama sekali beda atau link-nya sudah tidak aktif, dipastikan informasi itu tidak bisa dipertanggungjawabkan alias hoaks," ujarnya.

Baca juga: Tangkal Hoaks dan Fitnah, Tim Sukses Jokowi Libatkan Kiai Kampung

Bijak ber-media sosial

Pihaknya pun mengajak santri untuk senantiasa mengecek informasi atau berita berdasarkan sumbernya, apalagi kabar tersebut berisi informasi yang "sensitif".

“Namun dari semua cara itu, hal yang penting dan harus selalu diperhatikan adalah kita harus senantiasa bijak bermedia sosial,” kata Budi.

Seorang santri yang didapuk sebagai Duta Humas Polres Cianjur, Moch. Anwar (17) mengajak sesama santri untuk tidak mudah percaya dengan informasi yang beredar di lini masa.

“Soalnya banyak yang menyebarkan hoaks, termasuk di grup (whatsapp). Jangan mudah percaya jika dapat kiriman, jangan langsung disebar lagi, harus selektif karena bisa kena hukum juga (UU ITE),” ujar dia.

Kegiatan sosialisasi dan workshop terkait kampanye melawan hoaks yang digagas Polres Cianjur ini akan terus dilakukan dengan menyasar sejumlah sekolah dan pesantren di Kabupaten Cianjur.

Baca juga: Pancasila Dinilai Bisa Jadi Perangkat Menangkal Hoaks

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com