Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Habiskan Rp 1 M, Museum Pendidikan Surabaya Akan Diresmikan Risma Saat Hari Guru

Kompas.com - 12/11/2019, 14:26 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Kabid Pembangunan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKPCKTR) Iman Krestian mengatakan, revitalisasi gedung Museum Pendidikan di Jalan Genteng, Surabaya, Jawa Timur, sudah hampir rampung.

Namun, ia mengaku bahwa masih ada beberapa pengerjaan yang belum selesai, lantaran harus menyesuaikan dengan arsitektur bangunan era kolonial.

"Secara struktur bangunan sudah selesai, tinggal finishing dikit-dikit saja," kata Iman, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (12/11/2019).

Sedianya, Museum Pendidikan yang terletak di eks Sekolah Taman Siswa itu akan diresmikan pada 10 November 2019 saat peringatan Hari Pahlawan.

Baca juga: Museum Pendidikan Surabaya Bakal Dilengkap 800 Benda Bersejarah

Akan tetapi, Iman menyebut, belum rampungnya proses renovasi bangunan membuat peresmian Museum Pendidikan tertunda.

Karena alasan itu, peresmian Museum Pendidikan akan diundur pada 25 November 2019, bertepatan dengan Hari Guru.

"Interior sudah masuk, target utama sih tanggal 10 November pada hari pahlawan. Tapi, sepertinya ibu Wali Kota punya ide yang lebih baik, sepertinya akan (diresmikan) bertepatan dengan hari guru 25 November 2019. Jadi ini targetnya (peresmian) mundur," ujar Iman.

Menurut Iman, kendala dalam penyelesaian renovasi gedung museum itu karena sulitnya mencari bahan material dengan motif era kolonial.

Selain itu, pihaknya masih mencari tahu perjalanan gedung itu pernah digunakan untuk apa saja selain sekolah.

Karena itu, ia juga sedang mencari literatur sejarah tentang penggunaan museum itu di masa pra kemerdekaan.

"Karena kami enggak mau bongkar keseluruhan. Kami upayakan tetap gunakan keaslian. Seperti pintu dan lain-lain, hanya direpair (reparasi) saja,"  ujar dia.

Ia menambahkan, pengadaan material untuk merenovasi gesung eks Sekolah Taman Siswa itu menghabiskan dana Rp 1 miliar.

Anggaran itu, kata Iman, diambil dari beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD), seperti Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, DPRKPCKTR, dan lembaga lain di Pemkot Surabaya.

"Kami pakai satgas, jadi material pengadaan material itu lumayan banyak. Budgetnya sekitar Rp 1 miliar. Kalau mengandalkan kontraktor kami harus lelang dan prosesnya juga panjang, enggak mungkin bisa sebulan selesai dan enggak yakin juga sama kualitasnya," kata Iman.

Iman melanjutkan, konsep gedung bekas peninggalan kolonial Belanda yang dibangun antara 1910-1913 itu akan dilengkapi dengan ruang serba guna, ruang matematika, ruang publik, kantin dan juga terkoneksi dengan Taman Ekspresi, serta pemandangan Sungai Kalimas.

"Kami juga pastikan semua area museum dilengkapi dengan CCTV. Untuk lahan parkir sudah dibanguan oleh dishub didekat taman (Ekspresi)," tutur Iman.

Sebelumnya, Pemkot Surabaya terus menyiapkan segala keperluan sebelum museum itu resmi dibuka.

Baca juga: Risma Akan Bangun Museum Pendidikan di Aset Tanah Milik China yang Telah Dikembalikan

Salah satu yang dipersiapkan adalah penyusunan narasi untuk barang bersejarah sesuai dengan sejarah masing-masing.

Barang-barang akan dipajang berdasarkan klasifikasi di setiap periode perkembangan pendidikan.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya Antiek Sugiharti mengatakan, Museum Pendidikan ini akan diisi 800 barang bersejarah lintas masa, mulai dari masa pendidikan prasejarah sampai pendidikan masa kini.

"Nanti akan diisi oleh sekitar 800 koleksi, penataannya kami bikin storyline dan ditata sesuai kategori, ada tekniknya, teman-teman tim museum yang ahli itu. Kita bikinkan mulai pendidikan pra sejarah, zaman kerajaan, hingga pendidikan masa kini. Rencananya, bulan ini (November) diresmikan," kata Antiek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com