Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditangkap Perkosa Anak Tirinya hingga Hamil 5 Bulan, Ayah Ini Sebut Ada Rekayasa

Kompas.com - 12/11/2019, 08:51 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Seorang ayah tiri berinisial AR (43) warga Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), ditangkap polisi setelah diduga mengancam dan memerkosa anak tirinya.

Berdasar hasil visum, korban yang saat menjadi mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Samarinda, hamil lima bulan.

Sementara itu, saat diamankan di kantor polisi, AR membantah telah memerkosa anak tirinya tersebut.

"Itu rekayasa semua. Demi Allah, saya tidak lakukan," kata AR.

Namun demikian, polisi berdasarkan pemeriksaan dan sejumlah barang bukti yang ditemukan, pelaku dijerat pasal pemerkosaan, 285 KUHP jo Pasal 294 KUHP dengan ancaman hukuman 12 tahun.

Korban mengaku diancam pelaku dengan badik 

Menurut Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Samarinda Iptu Rihard Nixon, kejadian tersebut terungkap saat ibu kandung korban melihat perubahan sikap dan fisik korban. Putrinya itu lebih pendiam dan perutnya semakin membesar.

"Setelah dibujuk oleh ibunya, baru korban terbuka. Dia cerita diperkosa ayah tiri," kata Nixon saat memberi keterangan pers, Senin (11/11/2019).

Sementara itu, berdasar keterangan korban, pelaku juga mengancam korban dengan badik saat melakukan aksi bejatnya.

"Saat membersihkan rumah, korban ditarik diancam pakai badik (pisau) lalu disetubuhi," kata Nixon.

Baca juga: Ini Kondisi Sekolah di Papua, yang Ditulis dalam Surat untuk Mendikbud Nadiem

Nixon menjelaskan, kejadian itu terjadi pada hari Senin, 7 Oktober 2019.

Saat itu ayah tirinya menghubungi korban dan meminta korban untuk membersihkan rumah.

Lalu, korban dijemput ayah tiri sekitar pukul 15.00 Wita setelah pulang kuliah. Ia dibawa ke rumah di Kelurahan Sungai Pinang, Kota Samarinda.

Tak hanya itu, keesokan harinya, Selasa 8 Oktober, korban kembali ditelepon ayah tirinya untuk membersihkan rumah. Korban dijemput di kos. Ayah tirinya kembali memerkosa dan mengancam korban.

"Hari kedua, pelaku sedang mabuk. Selama dua hari ini korban diperkosa beruntun," kata Nixon.

(Penulis: Kontributor Samarinda, Zakarias Demon Daton | Editor: Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com