Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Viral Video Kapolsek Bersimpuh Saat Demo | Surat dari Guru Pedalaman Papua

Kompas.com - 12/11/2019, 05:35 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebuah video yang menayangkan seorang polisi bersimpuh di hadapan massa yang membawa golok viral di media sosial.

Polisi tersebut adalah Iptu Akbar, Kapolsek Cempa di Kabupaten Pinrang, Sulwesi Selatan yang menenangkan massa saat demo tolak tambang di wilayahnya.

Sementara itu di Papua, seorang guru di Kabupaten Mappi, Papua menulis surat terbuka untuk untuk Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.

Ia adalah Diana Cristiana Da Costa Ati, Guru Penggerak Daerah Terpencil (GPDT). Dalam surat tersebut Diana menceritakan kondisi pendidikan di tempatnya mengajar.

Berikut 5 berita populer nusantara selengkapnya.

 

1. Kapolsek bersimpuh di hadapan massa

Iptu Akbar saat bersimpuh dan memohon agar massa tidak melukai warga lainnya.KOMPAS.com/SUDDIN SYAMSUDDIN Iptu Akbar saat bersimpuh dan memohon agar massa tidak melukai warga lainnya.
Iptu Akbar, Kapolsek Cempa di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan bersimpuh di hadapan massa yang membawa golok saat demo tolak tambang di wilayahnya.

Aksi tesebut terekam video dan viral di media sosial.

Akbar melakukan hal tersebut untuk melindung salah seorang pekerja tambang yang dikejar oleh massa yang membawa senjata tajam.

Pekerja tambang tersebut dipukuli oleh massa, lalu ia melarikan diri. Pekerja itu sempat terjatuh dan ia nyaris ditebas oleh warga.

Di saat yang bersamaan, Akbar bersimpuh dan meminta agar massa tidak main hakim sendiri.

"Saat terjatuh, korban kemudian nyaris ditebas oleh warga yang sudah menghunuskan golok. Karena situasi emosi, saya kemudian berinisiatif bersimpuh, memohon agar tidak menebas korban," kata Akbar.

Emos warga meredam setelah Akbar bersimpuh dan meminta agar massa tidak melakukan aksi anarkistik.

Akbar merupakan sosok yang cukup disegani oleh warga Pinrang. Ia lebih dikenal sebagai polisi yang ramah.

Baca juga: Viral Video Kapolsek Bersimpuh di Hadapan Massa yang Bawa Golok

 

2. Gadis asal Cirebon menangi The Voice of Germany

Dara asal Cirebon Claudia Emmanuela Santoso berlaga di babak Sing Off The Voice of Germany.YouTube/The Voice of Germany Dara asal Cirebon Claudia Emmanuela Santoso berlaga di babak Sing Off The Voice of Germany.
Claudia Emmanuela Santoso, gadis asal Cirebon, Jawa Barat, memenangi ajang pencarian bakat menyanyi di Jerman, The Voice of Germany.

"Selamat, Claudia Emmanuela Santoso memenangi The Voice of Germany musim ke-9," mengutip akun resmi Instagram The Voice of Germany, Senin (11/11/2019).

Saat masuk ke final, Claudia membawa lagu "I Have Nothing" yang dipopulerkan Whitney Houston.

Terdengar suara tinggi Claudia membuat para juri terkagum. Bahkan, seusai dia bernyanyi, seorang wanita juri naik ke panggung dan memeluk erat Claudia.

Suara tepuk tangan dan teriakan penonton menambah megahnya penampilan Claudia saat itu.

"Sebuah pertunjukan megah dan pada akhirnya semua orang terdiam," ujar akun YouTube The Voice of Germany.

Baca juga: Membanggakan, Claudia Emmanuela Santoso, Gadis asal Cirebon Menangi The Voice of Germany

 

3. Surat dari guru di pedalaman Papua

Kondisi anak-anak di Kampung Kaibusene, Mappi, Papua.IRSUL PANCA ADITRA Kondisi anak-anak di Kampung Kaibusene, Mappi, Papua.
Diana Cristiana Da Costa Ati, Guru Penggerak Daerah Terpencil (GPDT) Kabupaten Mappi, Provinsi Papua menulis surat terbuka untuk Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.

Surat tersebut ia unggah di akun Facebooknya pada Kamis (7/11/2019).

Saat dikonfismasi Kompas.com, Dia membenarkan surat terbuka tersebut.

Dalam surat tersebut, Diana becerita bahwa ia bertugas di pedalaman Mappi setelah setelah lulus seleksi dalam program yang dibuat Bupati Mappi Kritosimus Yohanes Agawemu, bekerja sama dengan pihak Gugus Tugas Papua UGM.

Di sekolah tempatnya mengajar hanya memiliki 3 ruangan untuk 50 siswa dengan dua guru. Satu guru PNS dan satu guru honorer.

Mereka belajar di lantai karena kurangnya fasilitas di sekolah tersebut.

Baca juga: Surat untuk Mendikbud Nadiem, dari Guru di Pedalaman Mappi, Papua

 

4. Tunjangn pensiun PNS diusulkan jadi Rp 700 juta

ilustrasi uang dalam amplop.Thinkstock ilustrasi uang dalam amplop.
Zudan Arif Fakrulloh, Ketua Umum Dewan Pengurus Korpri Pusat mengusulkan tunjangan hari tua aparatur sipil negara (ASN) ditingkatkan dari Rp 70 juta menjadi Rp 700 juta.

"Kami bersama PT Taspen sedang menyusun skemanya agar ASN bisa lebih sejahtera," kata Zudan saat pembukaan Pornas Korpri XV di GOR Sahabuddin Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, Senin (11/11/2019).

Kenaikan tersbeut disiasati salah satunya dengan peningkatkan persentase simpanan ASN.

Menurutnya tunjangan pensiun ASN yang masih di bawah Rp 100 juta masih lebih rendah dibandingkan negera laiannya.

Ia mencontohkan Korea Selatan yang lebih sejahtera karena simpanan dari keseluruhannya mencapai 14 persen.

"Kalau di Korea Selatan ASN nya sudah sejahtera karena simpanan dari keseluruhan penghasilan mencapai 14 persen," ujar dia.

Baca juga: Tunjangan Pensiun PNS Diusulkan Meningkat Jadi Rp 700 Juta

 

5. Buat jalan alternatif dengan linggis

Jalan rintisan yang digali Samsul selama 10 tahunDok. Pemprov Sulsel Jalan rintisan yang digali Samsul selama 10 tahun
Samsul, seorang warga Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel) selam 10 tahun membuat akses jalan bagi para tetangganya dengan menggunakan linggis.

Hal tersebut diapresiasi oleh Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman

"Beliau sudah 10 tahun menggali akses jalan dengan linggis, dan alhamdulillah sudah tembus dan bisa dilewati. Dengan keyakinan jalan ini akan tembus, ia terus semangat membuka jalan," jelas Andi Sudirman Sulaiman.

Alasan Samsul membuat akses jalan tersebut adalah untuk membantu warga kampung agar tidak harus melintas melewati hutan dan memutar sangat jauh.

"Saya menggali jalan dengan menggunakan linggis, niat untuk membantu masyarakat, dengan membuka jalan, tanpa harus melewati hutan dan berputar jauh," ujar Samsul.

Baca juga: Cerita Seorang Warga Buat Jalan Alternatif dengan Linggis Selama 10 Tahun

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Suddin Syamsuddin, Irsul Panca Aditra, Heru Dahnur | Editor : Abba Gabrillin, David Oliver Purba, Robertus Belarminus, Khairina, Michael Hangga Wismabrata)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com