Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Kepulauan Togean, Peredaran Rupiah Kalah Dibanding Mata Uang Asing

Kompas.com - 11/11/2019, 17:41 WIB
Erna Dwi Lidiawati,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

TOJO UNA UNA, KOMPAS.com – Keindahan laut di Kepulauan Togean, Sulawesi Tengah, sudah mendunia.

Makanya tak heran jika Togean yang terletak di Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah,  menjadi destinasi wisata bagi turis mancanegara.

Namun, sayangnya peredaran mata uang asing lebih banyak beredar di wilayah tersebut.

Terutama mata uang dollar dan euro, ketimbang rupiah.   

Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Sulawesi Tengah Haris Balango mengakui hal tersebut.

Baca juga: Viral Video Kapolsek Bersimpuh di Hadapan Massa yang Bawa Golok

Menurut dia, transaksi keuangan dengan menggunakan non-rupiah itu terjadi jika para turis yang sedang berwisata ke Togean kehabisan mata uang rupiah.

“Jadi, akhirnya mau tidak mau jika mereka kehabisan rupiah, mereka membayar pakai dollar atau euro,” kata Haris, Senin (11/11/2019).

Apalagi, turis sering kesulitan mencari tempat penukaran uang.

Misalnya, jika akan melakukan penukaran uang di bank dan bertepatan dengan hari libur, turis akan kesulitan menukarkan mata uangnya ke rupiah.

Terkait persoalan tersebut, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Tengah Moh Abdul Majid Ikram mengimbau agar masyarakat tidak bertransaksi menggunakan mata uang asing.

Menurut dia, transaksi keuangan di Indonesia hanya diperbolehkan menggunakan rupiah.

“Menggunakan mata uang di luar rupiah itu termasuk melanggar dan bisa dipidana. Makanya tidak boleh bertransaksi menggunakan mata uang asing di NKRI,” kata Abdul.

Selain itu, menurut Abdul, bertransaksi menggunakan rupiah lebih mudah mencegah peredaran uang palsu.

Baca juga: Juara The Voice of Germany, Audi Jadi Kebanggaan Warga Cirebon

Untuk itu, dalam waktu dekat BI akan bekerja sama dengan kepolisian untuk menindak tegas resort yang bertransaksi menggunakan mata uang non-rupiah.

Terkait persoalan ini, Bank Indonesia mendorong di setiap daerah destinasi wisata untuk mengembangkan bisnis penukaran uang atau money changer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com