KOMPAS.com - Minggu (10/11/2019) pagi, seorang bocah yang berusia 12 tahun yang baru bangun tidur mencari orangtuanya. Saat itu baru jam 9 pagi.
Ia tinggal bersama keluarganya di Desa Noongan, Kecamatan Langowan, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.
Sang bocah memanggil-manggil ayah dan ibunya. Namun tidak ada jawaban dari orangtua.
Ia pun masuk ke dalam kamar orangtuanya dan terkejut saat melihat ada bercak darah di kasur, bantal, serta dinding kamar.
Bocah itu langsung memberitahukan temuan tersebut pada kakaknya yang sedang menonton televisi.
Baca juga: Ayah Tiga Anak di Minahasa Bunuh Istri lalu Akhiri Hidupnya
Sang kakak yang berusia 15 tahun itu tak menghiraukan adiknya. Yang ia ketahui, pagi itu sang ayah mengantar tamu ke bandara dan ibunya beribadah ke gereja.
Tak seberapa lama, paman dan bibi mereka datang.
Sekitar pukul 13.00 WIB, sang paman curiga dan menanyakan keberadaan orangtua mereka. Saat itulah bocah 12 tahun bercerita bahwa ia melihat banyak bercak darah di kamar orangtunya.
Paman mereka langsung memeriksa kondisi kamar. Saat masuk ke dalam kamar mandi, dia menemukan SM (39), istri pemilik rumah bersimbah darah dengan luka sabetan senjata tajam.
Ia telah tewas
Sang paman pun segera melaporkan kejadian tersebut ke aparat setempat.
Baca juga: Kronologi Lengkap Kasus Suami Berkomplot dengan Selingkuhan untuk Bunuh Istri di Rote Ndao
Polisi segera bergerak cepat mencari DR (40), suami SM. Polisi menduga DR adalah pelaku pembunuhan istrinya yang ditemukan tewas di kamar mandi.
Beberapa jam kemudian DR ditemukan tewas gantung diri di kebun miliknya yang jaraknya tak jauh dari rumahnya.
DR gantung diri di pohon jati.
"Informasi dari warga setempat bahwa suami korban telah ditemukan bunuh diri dengan cara gantung diri di pohon jati menggunakan tali nilon," jelas Kapolres Minahasa AKBP Denny Situmorang, Minggu (10/11/2019).