Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandara Samarinda Ditutup 26 Hari, Sopir hingga Penyedia Jasa Ikut Merugi

Kompas.com - 11/11/2019, 15:57 WIB
Zakarias Demon Daton,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Para sopir taksi dan penyewa jasa di Bandara APT Pranoto Samarinda, Kalimantan Timur, ikut merugi seiring ditutupnya penerbangan selama 26 hari.

Penutupan dimulai 20 November 2019 hingga 15 Desember 2019.

Kebijakan penutupan itu karena ada perbaikan taxiway (landasan) dan pemasangan lampu airfield lighting (AFL) sistem atau lampu runway sepanjang 2.250 meter.

Salah satu penyedia jasa, Blue Sky Primer Lounge Samarinda merasakan dampak itu.

"Harusnya kami dapat revenue (pemasukan), tapi enggak," kata Tommy selaku pimpinan Blue Sky saat dikonfirmasi terkait penutupan Bandara, Senin (11/11/2019).

Baca juga: Perbaikan, Penerbangan di Bandara APT Pranoto Samarinda Ditutup 26 Hari

Dalam kondisi normal, kata Tommy, mereka bisa mendapat pemasukan sebesar Rp 13 juta, dengan rata-rata 100 pengunjung per hari.

Artinya, perusahaan yang menyiapkan jasa layanan airport handling serta makanan dan minuman ini bisa kehilangan potensi pendapatan Rp 338 juta selama 26 hari.

Tapi, menurut Tommy, hal itu tak jadi masalah. Sebab, pihaknya turut mendukung rencana perbaikan bandara.

Hal itu perlu dilakukan, agar ke depan layanan bandara APT Pranoto menjadi lebih baik.

Sejauh ini, APT Pranoto sering mengalami kendala teknis seperti penundaan penerbangan atau delay dan yang lainnya, karena taxiway rusak hingga tak ada lampu AFL.

"Meski merugi tapi kami mendukung penuh perbaikan bandara," kata Tommy.

Tak hanya penyedia jasa atau tenant, para sopir angkutan bandara pun ikut merugi.

Herrudin, salah satu sopir dari Angkasa Jaya menyebut, pemasukan tentu menurun karena operasional bandara ditutup.

Namun, dirinya tak bisa berbuat apa-apa selain menerima.

"Ya kita mau bagaimana Mas. Namanya juga ditutup sementara, tapi enggak masalah," kata Heruddin.

Baca juga: Penerbangan di Bandara APT Samarinda Ditutup 26 Hari, Maskapai Merugi

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com