Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buang Bangkai Babi ke Sungai Terancam 10 Tahun Penjara

Kompas.com - 11/11/2019, 13:40 WIB
Dewantoro,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Kasus kematian babi karena hog cholera atau kolera babi meresahkan warga Sumatera Utara.

Tercatat, hingga kini ada 4.682 babi yang mati karena penyakit tersebut.

Ratusan bangkai babi bahkan dibuang begitu saja oleh pemiliknya ke sejumlah alira sungai di Sumut.

Tak terkecuali di sekitar Medan Labuhan.

Selain baunya yang menyengat, bangkai babi yang dibuang juga dikhawatirkan akan berdampak pada warga di sekitar aliran sungai.

Kapolsek Medan Labuhan, AKP Edy Safari mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan Krimsus Polda Sumut untuk menindaklanjuti pelaku yang membuang ratusan bangkai babi.

Para pelaku terancam pidana 10 tahun penjara dengan pasal pencemaran lingkungan.

"Kita masih lidik yang buang ke sungai. Kita juga lidik ke peternakan di Tanjung Gusta dan Percut. Ini masuk pencemaran lingkungan hidup, ancaman di atas 10 tahun," ujar Edy, saat dihubungi, Senin (11/11/2019).

Baca juga: 4.682 Babi di Sumut Mati karena Penyakit Hog Cholera, Apa Itu?

Selain mencari pelaku, polisi yang berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Medan berupaya untuk mencegah agar penyakit yang menyerang babi tak sampai menjangkit manusia.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan Armansyah Lubis mengatakan, hari ini petugas dari pihak kecamatan, BPBD Dinas Kebersihan, kepolisian, Satpol PP, dan lainnya bekerja untuk mengubur bangkai babi dengan alat berat.

"Tadi kami sudah ke TKP dengan kapolsek dan lainnya. Tadi kami lihat kondisinya, ada yang sudah tak ada lagi dagingnya, ada juga yang baru ke titik pengumpulan bangkai," ujar Armansyah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com