Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Ibu Penderita Penyakit Kulit dan Anaknya yang Berharap Makan dari Tetangga

Kompas.com - 11/11/2019, 13:10 WIB
Nansianus Taris,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Mama Theresia Luju (46), warga kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), kini hanya bisa berharap belas kasih dari warga sekitar untuk menyambung hidup.

Mama Theresia tinggal berdua, bersama putri semata wayangnya, Endrawati Tari yang baru berusia 12 tahun.

Gubuk reyot itu berukuran 3 kali 4 meter. Gubuk beratap seng, berdinding bambu, dan beralaskan tanah. 

Baca juga: Kisah Perjuangan Warga di Belu, Berburu Air untuk Bertahan Hidup

Di gubuk reyot itu, Mama Theresia hanya bisa terbaring lemas, karena mengidap penyakit kulit yang cukup parah.

Ia tidak bisa bekerja apa-apa lagi. 

Untuk makan setiap hari, ia dan anaknya hanya menunggu belas kasih dari tetangga dan warga sekitar. 

Mama Theresia mengatakan, ia dan anaknya menetap di gubuk reyot itu sejak 2014.

Sebelumnya, mereka menetap di rumah kontrakan. Tetapi, sejak sang suami meninggal, Theresia dan anaknya pindah di gubuk reyot itu.

"Kami sudah 5 tahun menetap di sini dengan segala kekurangan. Kami ini makan tunggu belas kasih dari tetangga dan warga sekitar," kata Theresia kepada sejumlah awak media di halaman gubuknya, Senin (11/11/2019).

Theresia menuturkan, hidup tanpa suami membuat ia dan anaknya semakin melarat. 

Mengidap penyakit kulit membuat dirinya tidak bisa berbuat apa-apa. Setiap hari ia hanya bisa terbaring lemas di gubuk reyot itu. 

Theresia bercerita, sebelum mengidap penyakit kulit, ia bekerja sebagai pencuci pakaian dan penjaga toko di Kota Maumere

"Untuk makan dan minum kami tunggu belas kasih dari tetangga dan Gereja Kalvari Maumere. Mereka biasanya kasih uang. Uang yang orang berikan saya atur untuk beli beras dan uang sekolah anak," kata Theresia. 

Mama Theresia pernah berobat ke rumah sakit untuk mengobati penyakit kulit yang dideritanya. 

"Sudah 4 kali berobat di Maumere dan 1 kali ke Kupang. Saya berobat pakai kartu indonesia sehat (KIS). Dokter bilang saya idap penyakit kulit. Sekarang penyakitnya belum sembuh," kata dia. 

Baca juga: Gadis 16 Tahun di NTT Diikat dan Dianiaya, Ini Motif Para Pelaku

Mama Theresia berharap, pemerintah Kabupaten Sikka membantu ia dan anaknya, terutama untuk tempat tinggal yang lebih layak. 

Ia juga menyebut, anaknya yang masih sekolah membutuhkan bantuan berupa seragam, tas sekolah, dan alat tulis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com