Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siap Jadi Calon Ketum Golkar, Ridwan Hisjam Akan Ubah Paradigma Partai

Kompas.com - 10/11/2019, 21:42 WIB
Farid Assifa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Golkar Ridwan Hisjam mengatakan, dirinya siap dicalonkan menjadi ketua umum Golkar pada Musyawarah Nasional Partai Golkar pada Desember nanti.

Ridwan mengklaim dirinya layak menjadi ketua umum Golkar karena pengalamannya yang panjang di partai berlambang pohon beringin ini.

"Saya punya banyak pengalaman panjang di Golkar. Saat berumur 30 tahun saat sudah menjadi ketum HIPMI saya pengurus Golkar, sekarang ketua DPP. Kalau kesiapan, insya Allah saya siap, pengalaman sudah cukup panjang," kata Ridwan usai bedah buku karangannya, Reformasi Paradigma Baru Partai Golkar, di Bali Room, Kempinski Hotel, Jakarta Pusat, Minggu (10/11/2019).

Namun demikian, Ridwan menyebutkan, saat ini dirinya belum menyatakan akan mencalonkan.

Baca juga: Sempat Beri Sinyal Mundur, Bamsoet Disebut Bakal Maju Lagi Jadi Calon Ketum Golkar

Adapun beberapa isu yang muncul terkait pencalonannya, kata dia, itu karena ada wacana dari pengurus Golkar pusat bahwa calon ketua umum tidak hanya dua, Airlangga dan Bambang Soesatyo, melainkan lebih dari itu, termasuk Ridwan sendiri.

Meski siap dicalonkan, namun Ridwan mengatakan dirinya tidak melakukan komunikasi maupun konsolidasi di tingkat DPD baik kabupaten maupun provinsi.

"Bisa dicek, tidak ada pergerakan. Tapi yang meminta banyak," kata anggota DPR RI ini.

Ketika ditanya jika pendaftaran calon ketua umum sudah dibuka apakah akan mencalonkan, Ridwan menjawab lihat saja nanti.

"Ya, lihat saja nanti, persyaratannya belum ada, baru saja akan rapim," katanya.

Ubah paradigma Golkar

Ridwan mengatakan, menjadi pemimpin Partai Golkar itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu konsep yang matang agar partai ini bisa memenangkan Pemilu 2024.

"Saya jika dipercaya, saya harus memenangkan partai ini, jadi bukan sekadar ketua umum partai," katanya.

Salah satu strategi pemenangan Partai Golkar untuk 2024 mendatang, kata Ridwan, perlu adanya perubahan paradigma Partai Golkar seperti yang ditulisnya melalui buku tersebut.

Ia menyebutkan, suara Partai Golkar mengalami kejayaan di era Akbar Tandjung dari 1999 hingga 2004. Namun setelah itu, suara Partai Golkar mengalami penurunan.

Namun penurunan tren suara itu tidak dibebankan pada satu pemimpin, tetapi tanggung jawab semuanya, termasuk pengurus lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com