Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Perjalanan Bongkahan Tanah Makam Tan Malaka, dari Kediri ke Sumatera

Kompas.com - 10/11/2019, 12:13 WIB
Rachmawati

Editor

Kala itu, Wali Nagari Pandam Gadang, Khairul Apit juga mengatakan setelah disemayamkan di Rumah Gadang Tan Malaka, bongkahan tanah Tan Malaka akan dibawa ke Gedung DPRD Limapuluh Kota pada 11 April 2017 seusai paripurna ulang tahun Kabupaten Limapuluh Kota.

"Ada agenda tahunan Kabupaten Limapuluh Kota. Nanti diarak lagi dan baru dimakamkan pada 13 April 2017 sesuai prosesi adat seorang raja," jelas Khairul Apit.

Baca juga: Sejak 1958, 10 November Ditetapkan sebagai Hari Pahlawan

 

Makam Tan Malaka di Selopanggung

Dilansir dari pemberitaan Kompas.com 21 Februari 2017, Ferizal Ridwan, Wakil Bupati Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, mengungkapkan, pada tahun 2009 pihak keluarga telah melakukan tes DNA terhadap tulang yang ada di makam itu.

"Dari 14 item sampel tulang yang diperiksa, 9 di antaranya cocok," ujar Ferizal saat mengikuti pemindahan simbolis makam Ibrahim Datuk Tan Malaka di Kediri, Jawa Timur, Selasa (21/2/2017).

Pencarian panjang keberadaan Ibrahim Datuk Tan Malaka selama 63 tahun oleh keluarganya menemukan titik terang setelah seorang peneliti sejarah asal Belanda, Herry Poeze, menemukan lokasi makam Tan Malaka pada tahun 2007 silam.

Baca juga: Hari Pahlawan, Kisah Hotel Majapahit Surabaya yang Legendaris

Pada 2009 lalu, tim forensik yang didukung keluarga Tan Malaka selesai menggali kuburan yang diduga berisi jenazah Tan Malaka di pemakaman umum di Desa Selopanggung, Kabupaten Kediri.

Selain itu Ferizial juga menjelaskan bahwa pihak keluarga juga melakukan penelusuran berdasarkan petunjuk tetua dan tokoh agama.

"Masalah keraguan tentang siapa pemilik jasad, kami tidak ada ragu lagi. Sepeserpen, baik dunia maupun akherat," tegasnya.

Wali Nagari Pandam Gadang Khairul Apit saat proses pemindahan makam Tan Malak pada tahun 2017 lalu mengatakan pemindahan makan Tan Malaka sangat penting untuk meluruskan sejarah tentang Tan Malaka yang selama ini 'dikaburkan'.

Baca juga: Kahar Muzakkir Jadi Pahlawan Nasional, Muhammadiyah Berterima Kasih ke Pemerintah

"Ada beberapa pihak yang sengaja memplesetkan perjuangan-perjuangan Tan Malaka, dan mengaitkan beliau dengan golongan kiri atau komunis. Tan Malaka itu tidak seperti yang dibayangkan orang," kata Apit dilansir dari pemberitaan BBC Indonesia pada 14 Januari 2017.

Apit mengatakan saat meninggalkan kampung, Tan Malaka memiliki pemahaman agama yang kuat.

"Selain itu, Tan Malaka punya kecerdasan, keberanian. Salah satu silat bela diri Minang itu juga dikuasainya. Percaya diri itu yang membuat beliau bisa kemana-mana secara leluasa," sambung Khairul Apit

Baca juga: Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Bagaimana Prosedurnya?

 

"Makam" Tan Malaka di Sumatera Barat

Pahlawan nasional Indonesia, Tan Malaka, lahir di Nagari Pandam Gadang, Sumatera Barat. Iwan Rakelta Pahlawan nasional Indonesia, Tan Malaka, lahir di Nagari Pandam Gadang, Sumatera Barat.
14 April 2017. 'Makam' pahlawan nasional Indonesia, Tan Malaka, diresmikan di Nagari Pandam Gadang, Kecamatan Gunuang Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat diresmikan.

Yang ditempatkan di makam tersebut adalah bongkahan tanah yang diambil dari makam asli Tan Malak di Kediri, Jawa Timur.

"Kita orang Minang menyatakan bahwa makam Tan Malaka adalah di Pandam Gadang ... insya Allah Tan Malaka sudah bersama kita," kata Wakil Bupati Limapuluh Kota, Ferizal Ridwan dilansir dari pemberitaan BBC Indonesia pada 14 April 2017.

Baca juga: Ini yang Membuat Keluarga Yakin Makam Tan Malaka di Selopanggung

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com