Serah terima jabatan pucuk pimpinan kepolisian di Mimika ini dipimpin Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw, di Aula Rasta Samara Polda Papua, Kota Jayapura, Jumat (8/11/2019).
Selama menjadi anggota polisi, sosok Era dikenal memiliki banyak prestasi, salah satunya yakni saat saat menjabat Kanit 1 Subdit III Jatanras Direktorat Reskrim Umum Polda Papua tahun 2004, dia mengungkap kasus penyelundupan senjata api dari Negara Filipina dan Papua New Guinea (PNG).
Baca juga: AKBP Era Adhinata, Pengungkap Penyelundupan Senjata ke Papua, Jabat Kapolres Mimika
Setelah Busani (47) dan anakanya Bahar (27), ditetapkan tersangka. Polisi akhirnya mengetahui motif ibu dan anak ini tega menghababisi Surono (51) yang jenazahnya dicor di bawah mushala.
Motif pelaku menghabisi korbannya karena harta dan asmara, karena diketahui Surono dikenal sebagai petani kopi yang sukses di kampungnya Desa Sumber salak.
Saat panen kopi, Surono bisa mengantongi uang Rp 90 juta hingga Rp 100 juta. Belum lagi pendapatan dari hasil panen lainnya.
Bahar merasa, penghasilan ayahnya banyak, tetapi dia hanya mendapatkan pembagian sedikit, begitu juga dengan istrinya.
Bahkan, istrinya menduga, uang milik Surono diberikan kepada seorang perempuan yang menjalin hubungan dengan Surono.
Baca juga: Dicor di Bawah Mushala, Petani Kopi Kaya Tewas di Tangan Anaknya karena Harta
Hilir mudik truk tronton tambang yang melintasi wilayah Kecamatan Parungpanjang, Bogor, Jawa Barat, menuai polemik.
Selama bertahun-tahun, jalur tambang tersebut menjadi ancaman serius bagi warga sekitar.
Tak terkecuali bagi siswa-siswi SMA Negeri 1 Parungpanjang, Kabupaten Bogor. Mereka selalu merasakan ancaman kesehatan dan rawan kecelakaan.
Hal inilah yang dialami Luthfi, kaki kanannya terpaksa diamputasi usai sepeda motor yang dikendarainya jatuh kemudian terlindas truk tronton.
Merasa kecewa, sebanyak 900 siswa dan dewan guru pun menggelar aksi unjuk rasa kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.
"Ada 840 orang siswa dan 60 jumlah guru jadi yang kita aspirakan pertama adalah wujud protes dan empati para siswa kami untuk temannya (Luthfi)," kata humas SMAN 1 Parungpanjang, Bogor, Dwi Bowo (39) kepada Kompas.com, Jumat (8/11/2019).
Baca juga: Dilewati Ribuan Truk Bertahun-tahun, Jalur Tambang Parung Panjang Jadi Ancaman Serius bagi Warga