Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Atap Stadion di Bandung Ambruk Diterjang Angin Kencang, Peserta "Marching Band" Terjebak

Kompas.com - 10/11/2019, 06:19 WIB
Agie Permadi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Terjangan hujan disertai angin kencang di Bandung, Jawa Barat, merubuhkan atap lapangan sepak bola di Sarana Olah Raga (SOR) Arcamanik.

Tak ada korban jiwa dalam insiden yang terjadi Sabtu (9/11/2019) sore sekira pukul 14.54 WIB.

Saat peristiwa itu terjadi, sejumlah remaja tengah berlatih marching band di lokasi.

Valdi (16) mengatakan, saat itu ia dan anggota Marching Band Gita Pakuan Pemprov Jabar lainnya tengah berlatih di sekitar lapangan bola SOR Arcamanik.

Hujan disertai angin pun kemudian turun. Valdi lalu membereskan alat-alat marching band. Tiba-tiba saja ia melihat di luar jendela sesuatu yang besar jatuh dari atas.

"Tiba-tiba dari atas ada yang jatuh, pas naik lihat jendela luar ternyata (atap) sudah rubuh," kata Valdi di lokasi.

Baca juga: Atap Lapangan Sepakbola SOR Arcamanik Rubuh Diterjang Angin Kencang.

Valdi yang kaget kemudian berlari mengajak teman lainnya untuk berlindung.

"Deg-degan. Semuanya langsung lari tadinya mau keluar tapi di luar angin masih gede, akhirnya kami berlindung di dalam," katanya.

Beruntung, sejumlah kendaraan yang terpakir di samping luar Stadion lapangan sepak bola tidak rusak tertimpa atap stadion.

"Motor di sana ada yang parkir dimasukin, tapi aman ketahan sama tembok (reruntuhan atap)," ujarnya.

Sementara itu, berdasarkan pantauan di lapangan, atap lapangan sepak bola yang terhempas angin tampak berserakkan. Sebagian menimpa dan merusak sejumlah fasilitas olahraga di sekitar lokasi. Kerangka atap terlihat patah dan sebagian bengkok.

Setelah hujan reda, terlihat sejumlah remaja keluar dari stadion lapangan sepak bola itu. Beberapa orang yang membawa kendaraan terlihat tak bisa keluar karena akses yang terhalang atap tersebut.

Meski begitu, sekuriti setempat yang berada di lokasi membantu menyingkirkan reruntuhan yang menutupi akses jalan, dan kendaraan remaja itu pun akhirnya bisa keluar.

Detik-detik peristiwa

Sementara itu, Yudi (37), sekuriti setempat, mengatakan saat hujan disertai angin, dirinya meminta anggota marching band untuk menghentikan latihannya sementara.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com