Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua TKI Asal Palembang Ini Jadi Korban Human Trafficking di Malaysia

Kompas.com - 09/11/2019, 21:27 WIB
Aji YK Putra,
Dony Aprian

Tim Redaksi

 

"Akhirnya agensi ingin memulangkan saya. Dengan syarat saya disandera dulu. Setelah ditebus Rp 35 juta baru dilepaskan,"ujarnya.

Ketika berada di Batam, VA kabur dari agensi bodong yang mengawalnya. Hal itu terjadi setelah korban merubah penampilannya yang tomboy menjadi seorang wanita feminim.

"Saya ketemu orang Indonesia di kapal. Saya ceritakan masalah di Malaysia. Lalu saya dikasih baju dan pura-pura jadi istrinya. Disana saya berhasil lolos dari mata-mata agensi di Batam,"jelasnya.

Setelah lolos, VA menghubungi keluarga yang ada di Batam. Ia langsung dijemput dan kembali dipulangkan ke Indonesia.

"Satu bulan lebih saya disiksa disana,"ujarnya.

Berbeda dengan VA, NZH berhasil diselamatkan ketika ia diinapkan di salah satu hotel di Batam, untuk memperpanjang izin paspor. Saat berada di hotel, NZH menghubungi VA dan minta diselamatkan.

Kabid Humas Polda Sumatera Selatan, Kombes Pol Supriadi, mengatakan kasus VA dan NZH sedang diproses. Selain itu, lanjutnya, penyidik juga akan berkoordinasi dengan Polda Jatim.

"Pelaku diduga merupakan sindikat perdagangan manusia yang sudah memiliki jaringan internasional," katanya.

Dia menambahkan, jaringan agensi TKI yang memberangkatkan VA dan NZH telah berlangsung lama, karena banyaknya korban yang disebutkan oleh VA.

"Upaya yang dilakukan pelaku tergolong rapi, mulai dari pembuatan paspor, pemalsuan identitas, hingga ada tim yang bertanggungjawab untuk mengawal keberangkatan korban," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com