Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhirnya, Gubuk Reyot Mak Iyah Diperbaiki

Kompas.com - 09/11/2019, 10:55 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.com - Sembari duduk di atas bebatuan, Mak Iyah (100) berkaca-kaca menyaksikan rumahnya dibongkar beramai-ramai oleh warga, Jumat (8/11/2019).

Genteng-genteng diturunkan, paku-paku yang menancap di tiang penyangga dicabuti dan barang serta perabotannya yang tak seberapa dikeluarkan satu persatu. 

Kini, gubuk reyot yang berada di atas areal kebun sayur di Kampung Pasir Baing RT 005 RW 003 Desa Sukatani, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang telah ia tempati puluhan tahun sudah rata dengan tanah. 

"Emak tidak menyangka rumahnya mau diperbaiki, syukur alhamdulilah," ucap Mak Iyah kepada Kompas.com, Jumat.

Baca juga: Berusia 100 Tahun dan Belum Pikun, Ini Rahasia Tetap Sehat Mak Iyah dari Cianjur

Mak Iyah mengaku terharu, pada akhirnya ada pihak yang mau memperbaiki rumahnya. Sebab, kondisi rumahnya sudah doyong ke belakang dan nyaris ambruk.

Terlebih, sejak musim penghujan tiba, rumahnya kerap kebanjiran.

“Kan sudah pada bocor. Kalau hujan emak tidak bisa ke mana-mana, diam saja di dipan (tempat tidur), lantai ada airnya (tergenang air),” kata dia.

Karena itu, ia menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada para pihak yang telah terlibat dalam kegiatan perbaikan rumahnya itu.

"Sampaikan yah emak terima kasih sekali. Mudah-mudahan kebaikannya dibalas berlipat oleh Allah SWT," ucap dia.

Ketua RT 005 RW 003, Yayan Ubi (45) mengatakan, kegiatan pembongkaran rumah Mak Iyah melibatkan 30 orang warga setempat.

Rencananya, gubuk reyot janda renta berusia seabad yang hidup seorang diri itu akan dibangun kembali agar lebih layak.

“Selama dibangun, mak Iyah diungsikan untuk sementara waktu di rumah kerabat terdekatnya,” kata dia.

Yayan berharap, proses pembangunannya nanti bisa berjalan lancar dan tidak memakan waktu lama.

Sebab, lokasi rumah Mak Iyah yang tidak bisa dijangkau dengan kendaraan cukup menyulitkan pengiriman material bangunan.

“Material harus diturunkan dipinggir jalan besar, lalu diangkut ke sini dengan motor. Jadi, makan waktu lagi. Namun, mudah-mudahan saja semuanya bisa berjalan lancar,” ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com