Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhirnya, Gubuk Reyot Mak Iyah Diperbaiki

Kompas.com - 09/11/2019, 10:55 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

Yayan mengatakan, jauh sebelumnya rumah Mak Iyah pernah beberapa kali dimasukkan dalam program rutilahu (rumah tidak layak huni), baik dari alokasi dinas terkait maupun dana desa.

“Mak Iyah ini selalu jadi prioritas setiap ada program rutilahu. Namun, saat itu selalu terkendala status lahan, karena rumah mak Iyah ini berada di atas lahan milik kerabatnya," kata Yayan.

"Namun sekarang, setelah bermusyawarah hasilnya semua sepakat, termasuk pihak pemilik lahan, kalau rumah mak Iyah diperbaiki,” imbuh dia.

Babinkamtibmas Desa Sukatani, Bripka Yusup Supriadi mengatakan, akan mengawal proses pembangunan rumah Mak Iyah sampai tuntas.

“Ini kan ada amanah dari donatur dan sebagaimana arahan dari pimpinan, kita akan kawal ini sampai beres,” kata Yusup, kepada Kompas.com, Jumat.

Yusup mengatakan, seluruh biaya pembangunan rumah Mak Iyah bersumber dari donasi atau sumbangan para donatur.

“Ada yang menyumbang Rp 25 juta ditambah donasi-donasi lainnya yang sudah terkumpul. Mudah-mudahan bisa cukup,” kata dia.

Nantinya rumah Mak Iyah akan dibangun secara permanen dan diperluas dari ukuran semula 3x5 meter persegi menjadi 4x6 meter persegi.

“Di dalamnya akan ada satu ruang kamar, ruang tamu, dapur dan kamar mandi. Akan dibuatkan teras juga,” sebut dia.

Proses pembangunannya sendiri akan mulai dikerjakan besok, dan ia berharap tidak mengalami kendala selama pengerjaannya agar bisa cepat selesai.

“Kalau hari ini pembongkaran dan pembersihan lokasi dulu. Besok mulai dibangunnya. Nanti akan ada tukang sekitar empat orang, namun tetap akan melibatkan warga juga yang bantu,” ujar dia.

Baca juga: Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Begini Cara Mak Iyah Menyambung Hidup

Selain rumahnya diperbaiki, Mak Iyah juga telah diajukan agar mendapatkan bantuan bulanan dari program asistensi sosial lansia terlantar dari Kemensos RI.

“Surat permohonannya sudah dibuatkan kemarin. Nilainya Rp 200.000 per bulan. Dari pihak pemerintahan desa setempat juga siap bantu,” ucap dia.

Sebelumnya diberitakan, seorang perempuan lansia di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat hidup memprihatinkan di gubuk reyot di Kampung Pasir Baing, RT 005 RW 003 Desa Sukatani, Kecamatan Pacet.

Rukiyah atau biasa dipanggil mak Iyah tinggal sebatang kara di rumah tak layak huni dengan kondisi hampir ambruk di atas areal kebun sayuran. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com