Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Siswa SMP di Pekanbaru Dibully Teman Sekelas

Kompas.com - 09/11/2019, 10:16 WIB
Idon Tanjung,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Siswa SMPN 38 Pekanbaru, Riau, berinisial FA, menjadi korban bully fisik oleh teman sekelasnya.

Korban yang merupakan anak dokter itu, mengalami luka dan hidung patah, akibat kepala dipukul dengan kayu dan dibenturkan oleh pelaku.

Inilah lima fakta kasus siswa SMP yang dibully dua orang teman sekelas, yang dirangkum Kompas.com, Jumat (8/11/2019).

1. Viral di media sosial

Viral di media sosial seorang siswa sekolah menengah pertama (SMP) diduga menjadi korban bullying atau perundungan di Pekanbaru, Riau.

Baca juga: Siswa SMP Korban Bully di Pekanbaru Mengalami Patah Hidung

Kasus bullying itu diunggah akun Facebook Rani Chambas, Kamis (7/11/2019) pukul 10.31 WIB. Berikut isi postingannya.

Kasus Bullying terjadi lagi...siswa kls 8 smp.. Di keroyok di dlm kelas..sementara bu guru nya ada di dlm kelas...murid nya berantam guru nya sibuk main hp...sampai patah tulang hidung si anak...dan di operasi ..kejadiannya hari selasa tgl 5 november jam sekolah.....lokasi nya Smp negeri di  Hangtuah pekanbaru

Dan org tua mana yg terima anak nya babak belur di dlm kelas????

Coba jika anak sendiri yg di gitukan org???

Karna tdk ada jalan keluar.. Akhirnya pihak keluarga melaporkan kasus ini ke polisi..

Semogaa...tidak ada lagi kejadian2 begini di sekolah.

#mirisaja..

Korban ponakan si opa pula Anak kk nya  Lala Ila Mila....

Coba jika korbannya anak2 ibu2 atau bpk2..apa diam aja kita?

Unggahan itu disertai dua buah foto korban yang sedang dirawat di rumah sakit di Pekanbaru. Pada wajah korban tampak diperban.

Unggahan Rani Chambas yang dilihat Kompas.com, Jumat (8/11/2019) pagi, mendapat 473 like dan 214 komentar.

Beragam komentar miris warganet melihat kejadian ini.

"Itu gurunya ko bisa gk perduli oma..keterlaluan jg kl sampe gk tau ad ank berantem ddepan matanya," tulis komentar Ummu Nisa.

"Semoga cepat sembuh ananda. Mba Rani Chambas, sebaiknya diuraikan juga kronologis kejadiannya. Apakah ini telah sering dilakukan shg bisa disebut bullying, atau ini berantem/ keroyokan yg tjd saat hari itu saja," tulis komentar Watri Juwita.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com