Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Nata Sutisna Meminta Bantuan Tiket Pesawat Viral, Ini Penjelasannya

Kompas.com - 09/11/2019, 08:53 WIB
Farida Farhan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

Ia bersama guru dan kepala sekolah se-Purwakarta memutuskan mengumpulkan donasi untuk meringankan beban Nata.

Terlebih, Purwanto tahu betul kondisi keuangan keluarga Nata. Donasi pun terkumpul sebesar Rp 15 juta.

"Alhamdulilah pejabat, kepsek staf dan guru-guru kita sementara dapat mengumpulkan infaq sebesar 15 juta ," kata dia.

Purwanto menyebutkan, permasalahan yang dihadapi Nata sebenarnya bukan kewenangannya.

Sebab, Disdik Purwakarta hanya memiliki kewenangan terhadap TK, SD SMP, dan PNF.

Artinya, tidak bisa dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBD) Purwakarta dalam waktu yang cepat. Terlebih, dalam penganggaran harus melihat pada program prioritas.

Baca juga: Kisah Gedung Sekolah Peninggalan Belanda di Karawang yang Berusia 107 Tahun, Digotong Warga Saat Pindah Lokasi

"Kita semua kan tahu bagaimana sistem anggaran hari ini begitu ketat dan harus masuk segala kegiatan dalam perencanaan tahun sebelumnya. Kalau pun kita bantu ya itu berasal dari uang-uang pribadi dermawan," ujar Purwanto.

Purwanto menyebut, saat Nata bertandang ke Disdik, ia sedang tidak berada di kantornya. Nata hanya bertemu dengan staffnya.

"Karena memang tak ada anggaran untuk itu, jadi staf bilang tidak ada anggaran. Saat itu enggak ketemu saya. Padahal kalau ketemu, saya akan bantu. Apalagi dia teman sekolah anak saya," kata dia.

Bahkan, kata dia, kedatangan Nata kepada Bidang Pendidikan Pemprov Jabar pun sama. Menurut Purwanto, hal itu harus jadi kajian di Pusat, ketika daerah menghadapi kasus seperti Nata.

"Mudah-mudahan dengan sistem ke depan bisa mengantisipasi hal-hal seperti ini," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com