Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Rektor Termuda Risa Santoso Soal Lulus Tanpa Skripsi, Tantangan Dunia Kerja

Kompas.com - 09/11/2019, 07:03 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Asia Malang, Risa Santoso (27), tengah menjadi perbincangan.

Selain berparas menawan, Risa ternyata juga memiliki sejumlah terobosan baru untuk mempersiapkan mahasiswanya siap terjun ke dunia kerja. Salah satunya adalah tidak mewajibkan mahasiswanya lulus dengan membuat skripsi.

Dirinya lebih memilih proposal project atau proyek akhir sebagai pengganti syarat kelulusan bagi mahasiswa yang ingin segera bekerja usai lulus.

Menurut perempuan lulusan Harvard University itu, sistem tersebut bertujuan akan membantu mahasiswa lebih siap memasuki dunia kerja.

Selain itu, dirinya menyiapkan langkah supaya lembaga pendidikan yang dipimpinnya bisa menjawab tantangan zaman yang sudah memasuki era industri 4.0.

Baca fakta lengkap tentang Rektor Risa Santoso:

1. Soal link and match antara kampus dan industri

risa santosa

Di era industri 4.0, menurut Risa, adalah era yang ditandai dengan adanya perubahan secara terus-menerus akibat kemajuan teknologi.

Link and match antara perguruan tinggi dan industri menjadi langkah konkret yang akan dilakukan Risa untuk kampus yang dipimpinnya.

Menurutnya, kerja sama antara perguruan tinggi dan industri harus terus ditingkatkan.

“Jumlah mahasiswa akan datang dengan sendirinya kalau kualitasnya bagus. Tapi yang terpenting menurut saya adalah dengan kerja sama, dengan program-program yang dibuat dan itu mungkin lebih nyata,” katanya.

Baca juga: [POPULER NUSANTARA] Bayi Berkulit Mirip Plastik | Sosok Risa Santoso, Rektor Berusia 27 Tahun

2. Tanpa skripsi bisa lulus, tapi...

KOMPAS.COM/ANDI HARTIK

Salah satu gebrakan yang dilakukan Risa adalah memperbolehkan mahasiswanya untuk lulus tanpa skripsi.

Menurutnya, syarat kelulusan perguruan tinggi juga bisa dilakukan dengan proposal project bagi mahasiswa yang ingin berkarier di dunia kerja.

“Mungkin salah satu yang ingin saya terapkan (dari Harvard University) adalah untuk tugas akhirnya, gimana caranya supaya kita ini lebih membantu mahasiswa untuk siap di dunia kerja. Jadi mereka ini bisa memilih, apakah mau skripsi atau mau bekerja di luar dan membuat project akhir,” katanya.

Namun, untuk mahasiswa yang ingin melanjutkan ke jenjang magister dan ingin menjadi akademisi, tugas akhirnya tetap skripsi.

“Kalau mereka ingin lanjut S2, mau jadi akademisi, dosen tentunya tetap harus bikin skripsi,” ungkapnya.

Baca juga: Hadapi Era 4.0, Rektor Termuda Risa Santoso Perbolehkan Mahasiswa Lulus Tanpa Skripsi

3. Unggulkan komunikasi untuk memimpin 

KOMPAS.COM/ANDI HARTIK

Salah satu prinsip yang dipegang Risa untuk memajukan kampus, adalah mengedepankan komunikasi untuk menerapkan sebuah kebijakan.

Risa meyakini, komunikasi yang tepat dalam menyampaikan ide akan menjadi cara yang efektif dalam menjalankan segala kebijakannya.

“Yang penting itu kreativitas, lalu berani mengambil keputusan, juga berani mengutarakan ide. Misalnya ada sesuatu yang ingin saya inisiasi itu berani untuk menyuarakan itu. Karena mau tidak mau kita harus proaktif jika ingin berbuat sesuatu dan memberikan dampak yang positif,” ungkapnya.

Seperti diketahui, Risa Santoso dilantik menjadi Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Asia Malang pada Sabtu (2/11/2019).

Baca juga: Cerita di Balik Rektor Berusia 27 Tahun, Risa Santoso, Pernah Jadi Staf Kepresidenan

4. Terkait terobosan lulus tanpa buat skripsi, ini kata Dirjen

Shutterstock

Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset dan Teknologi, Ismunandar, mengatakan, hal tersebut boleh saja dilakukan.

Alasannya, skripsi atau laporan tugas akhir sepanjang memenuhi beberapa deskripsi, dapat dikatakan memenuhi syarat.

Adapun beberapa deskripsi itu antara lain dapat mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan teknologi, dan menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut.

"Salah satu keterampilan umum lulusan Sarjana adalah dapat mengkaji, menyusun, hal-hal tersebut dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, ujar Ismunandar kepada Kompas.com, Jumat (8/11/2019).

Baca juga: Rektor Termuda Risa Santoso Bolehkan Mahasiswa Lulus Tanpa Skripsi, Ini Tanggapan Dikti

(Penulis: Dandy Bayu Bramasta, Kontributor Malang, Andi Hartik | Editor: Sari Hardiyanto, Aprillia Ika)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com