Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Kereta di Sukabumi Berhenti di Perlintasan hingga Masinis Dituduh Beli Makan di Warung

Kompas.com - 09/11/2019, 07:00 WIB
Budiyanto ,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan lokomotif berhenti di tengah jalan viral di media sosial.

Dalam caption yang diunggah beberapa akun, disebutkan bahwa kereta api berhenti karena masinis membeli makan di warung.

Namun, manajemen PT KAI membantah hal itu.

VP Public Relations PT KAI (Persero) Edy Kuswoyo mengungkapkan, berhentinya lokomotif KA Pangrango bukan karena menunggu masinis atau petugas dari warung, tapi sedang menunggu penumpang naik dan turun di Stasiun Parungkuda, Sukabumi.

Ia menegaskan bahwa penutupan perlintasan yang terjadi pada 31 Oktober itu selalu terjadi setiap harinya, dan merupakan hal yang biasa terjadi di Stasiun Parungkuda.

Hal tersebut dikarenakan stasiun yang terletak di Sukabumi ini berukuran kecil dan emplasemen stasiun yang tidak cukup panjang.

Sehingga, posisi lokomotif berada sejajar dengan palang perlintasan kereta.

"Kami klarifikasi bahwa penutupan perlintasan sebidang tersebut bukan karena sedang menunggu asisten masinis dari lokomotif CC 206 13 33, melainkan sedang menunggu penumpang naik dan turun kereta di Stasiun Parungkuda, Sukabumi," ujar Edy saat dihubungi Kompas.com, Jumat (8/11/2019).

Baca juga: Viral Video Masinis Beli Makanan Saat Kereta Berhenti di Perlintasan, Ini Penjelasan PT KAI

Kompas.com mencoba mengonfirmasi kembali hal tersebut ke Kepala Stasiun Parungkuda Wartomo.

Wartomo membenarkan KA Pangrango yang menuju Bogor dari Sukabumi, selalu menutup Jalan Parungkuda-Parakansalak di lintasan pintu kereta api.

"Secara teknis, kondisi Stasiun Parungkuda ini lokasinya sempit dan peron (tempat naik turun penumpang) yang aman dan nyaman pendek," kata Wartomo saat ditemui di Stasiun Parungkuda, Jumat.

Dia menjelaskan, berhentinya lokomotif tepat di perlintasan itu sudah sesuai aturan karena batas berhenti lokomotif ada di seberang pintu perlintasan kereta, tepatnya beberapa meter dari pinggiran jalan Parungkuda-Parakansalak ke arah Bogor.

"Lokomotif berada di pintu perlintasan, sedangkan rangkaiannya bisa berhenti tepat di peron. Itupun yang pas berhenti di peron hanya kereta ekonomi 1 hingga 4, sedangkan kereta makan dan eksekutif tidak kebagian peron," jelas dia.

"Makanya bila akan turun di Stasiun Parungkuda ada pengumuman bagi penumpang yang berada di kereta makan dan eksekutif untuk berjalan ke kereta ekonomi empat," sambung Wartomo.

Wartomo mengatakan, durasi KA Pangrango ke arah Bogor dari Sukabumi berhenti untuk menaikan dan menurunkan penumpang di Stasiun Parungkuda tidak berlangsung lama.

Paling lama hanya lima menit, karena setiap pemberangkatan harus tepat waktu.

"Kalau menurut aturan dalam grafik menaikan menurunkan penumpang dikasih waktu satu menit. Tapi kalau kereta tiba di sini lebih awal berarti ada waktu beberapa menit, tapi saat berangkat harus tepat waktu," kata dia.

Ditambahkan Wartomo, berhentinya KA Pangrango ke arah Bogor tepat di pintu perlintasan kereta api sudah berlangsung sejak beroperasinya KA Pangrango.

Sedangkan untuk pemberhentian KA Pangrango saat menuju arah Sukabumi, rangkaian kereta tidak menutup pintu perlintasan.

"Pintu perlintasan ditutup itu tidak lama, sekitar enam menit. Dalam sehari Kereta Pangrango ke arah Bogor ada tiga pemberangkatan dari Stasiun Parungkuda yaitu pukul 06.05, lalu 11.15, dan 16.35," ujar dia.

Sudah biasa

Bagi masyarakat sekitar Stasiun Parungkuda, pemandangan tersebut merupakan hal biasa.

Begitu juga bagi para pengendara motor dan mobil yang sering bolak-balik melintas pintu perlintasan kereta api di lokasi itu.

"Sudah biasa, memang kebiasaannya begitu. Paling lama lima menit setelah kereta berangkat ke arah Bogor lancar lagi," ungkap Tedi (55), seorang warga sekitar Stasiun Parungkuda kepada Kompas.com Jumat petang.

Baca juga: Lokomotif KA Pangrango Tambahan Cocok di Pegunungan dan Terjang Banjir

Dia menuturkan, kereta api saat berhenti di Stasiun Parungkuda hingga di jalan perlintasan kereta hanya yang dari Sukabumi ke Bogor.

Sedangkan kereta dari Bogor ke Sukabumi saat berhenti di Stasiun Parungkuda tidak sampai ke perlintasan jalan.

"Setelah lewat pinru perlintasan lalu berhenti di Stasiun Parungkuda, pintu perlintasan langsung dibuka dan kendaraan bisa melintas," ujar Tedi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com