Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Otopsi Kucing yang Dicekoki Ciu, Ada Alkohol dan Luka

Kompas.com - 09/11/2019, 06:29 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


KEDIRI, KOMPAS.com - Polemik atas kematian kucing yang sempat viral karena dugaan dicekoki minuman keras jenis ciu di Tulungagung, Jawa Timur, pada pertengahan Oktober lalu, kini memasuki babak baru.

Ini setelah otopsi pada bangkai kucing tersebut kelar dan hasilnya cukup mengejutkan. Bangkai kucing itu sebelumnya memang diotopsi untuk mengetahui penyebab kematiannya.

Dari keterangan kepolisian, pada area tenggorokan dan bagian saluran pencernaan kucing mengalami iritasi.

Penyebabnya diduga karena alkohol menyusul ditemukannya cairan alkohol di dalam tubuh kucing.

Baca juga: Saat Bengawan Solo Tercemar Ciu, Sungai Menghitam hingga Bau Alkohol

"(Penyebab) iritasinya disinyalir ada semacam cairan alkohol," ujar Ipda Anwari, Paur Humas Polres Tulungagung, saat dihubungi, Jumat (8/11/2019).

Selain itu, Anwari menambahkan, juga ada temuan beberapa luka pada bagian tubuh kucing mulai dari ekor dan leher yang patah serta memar pada kerongkongan.

Hasil otopsi tersebut cukup mengejutkan karena bertolak belakang dengan keterangan para saksi pada pemeriksaan awal kepolisian.

Saat itu, 5 orang saksi termasuk AA selaku pemilik akun Azzam_cancel yang merekam dan mengungggah video, kepada polisi mengakui cairan yang diberikan pada kucing bukanlah alkohol melainkan air degan.

Atas adanya perbedaan itu, polisi kini tengah melakukan pendalaman lebih lanjut kasus tersebut. Selain itu, juga memanggil kembali para saksi yang ada untuk diambil keterangan ulang.

"Masih dalam penyelidikan. Kami minta keterangan saksi-saksi kembali," ujar Kasatreskrim Polres Tulungagung Ajun Komisaris Hendi Septiadi, melalui pesan singkat.

Sebelumnya, beredar video dengan konten kucing dicekoki miras jenis ciu di jagat maya. Video itu berasal dari akun Instagramstory @azzam_cancel.

Ini memantik kecaman dari warganet dan komunitas pecinta kucing yang melaporkannya kepada polisi.

Dari penyelidikan polisi saat itu, sedikitnya 5 orang telah dimintai keterangan, termasuk AA sebagai orang yang membuat dan mengunggah video itu di akun Instagram pribadinya.

Baca juga: Terungkap, Hasil Autopsi Kucing yang Dicekoki Ciu Positif Mati karena Alkohol

Ke lima orang itu adalah warga Desa Dukuh, Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung. Di desa itu pula diketahui video tersebut dibuat, tepatnya pada 16 Oktober 2019 sekitar pukul 20.00 Wib.

AA yang seorang mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Yogyakarta itu sempat diamankan dan menginap di Mapolsek Gondang untuk menjalani pemeriksaan.

Dari pemeriksaan polisi itu, AA mengakui membuat dan mengunggah video di story akun Instagramnya.

Hanya saja narasi pada video itu menurutnya tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Apa yang disebutkan sebagai miras, menurut dia adalah air kelapa muda. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com