Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SMP di Pekanbaru Dibully, Korban Sering Diancam dan Uang Jajan Dirampas

Kompas.com - 08/11/2019, 15:34 WIB
Idon Tanjung,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Nasib malang dialami FA, siswa SMPN 38 Pekanbaru, Riau. Korban dibully dua orang teman sekelasnya.

Berdasarkan keterangan paman korban, Muchtar (43), korban selama sekolah ternyata sudah sering dibully dan diancam hingga diperas.

"Dia (korban) sudah sekitar lima bulan sekolah disitu (SMPN 38). Selama dia disitu, uang jajannya dirampas dan diancam supaya tidak ngadu ke orangtuanya," kata Muchtar kepada Kompas.com, Jumat (8/11/2019).

Bahkan, kata dia, setelah korban dibully hingga mengalami patah hidung, Selasa (5/11/2019) siang, pelaku juga mengancam korban supaya tidak mengadu kepada orangtuanya.

Kedua pelaku meminta korban agar mengaku terluka akibat terjatuh.

Diminta mengaku terjatuh

"Awalnya dia emang ngaku hidungnya berdarah karena jatuh. Tidak ngaku kalau dia habis dipukul. Mungkin dia takut, karena (pelaku) lebih besar badannya dan tua dari dia," ujar Muchtar.

Namun, sambung dia, setelah diajak cerita dan dibujuk oleh tantenya, barulah korban mengaku dipukul temannya dengan kayu.

Baca juga: Siswa SMP Korban Bully di Pekanbaru Mengalami Patah Hidung

Korban mengaku dibully dua orang teman sekelasnya. Akibatnya, korban mengalami patah hidung.

Sementara itu, Muchtar mengaku mendapat kabar bahwa keponakannya dibully pada saat jam pelajaran berlangsung. Saat itu ada guru yang sedang mengajar.

Sayangnya, guru yang mengajar tidak merespon dan membiarkan kejadian itu terjadi.

"Katanya saat itu ada gurunya di depan mengajar. Tapi kenapa dibiarkan ribut. Kalau kita dulu ribut aja dikit langsung kena lempar sama penghapus. Tapi kan ini sudah ribut tapi kenapa tidak dilerai. Dan kataya guru itu tidak mau disalahkan," sebut Muchtar.

Bahkan, tambah dia, pihak sekolah mengaku antara korban dan pelaku hanya sebatas bergurau.

Guru tidak melerai

"Apa iya bergurau sampai patah hidung gitu. Kita lihat saja nanti di pembuktian dalam proses hukumnya," terang Muchtar.

Kasus ini, kata Muchtar, sudah diserahkan ke pihak kepolisian. Laporan dibuat ke Polresta Pekanbaru.

"Hari Kamis (7/11/2019) dilaporkan sama ibunya (Lala Ila Mila) ke Polresta Pekanbaru. Kita harap kasus ini ditindaklanjuti, supaya tidak terulang lagi," kata Muchtar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com