Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik Angkot di Garut Sekarang Bisa Pakai Aplikasi

Kompas.com - 08/11/2019, 13:50 WIB
Ari Maulana Karang,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com – Jika sebelumnya naik angkot (angkutan kota) harus menunggu lama tanpa kepastian angkot yang datang sudah penuh atau kosong, di Garut para penumpang sudah mulai bisa memesan angkot lewat aplikasi. Aplikasi tersebut dinamai Aksi.

“Baru softlaunching hari ini, nanti kami grand launching dengan Pak Bupati, masyarakat sudah bisa download aplikasinya di Play Store,” kata Ketua Organda Kabupaten Garut Yudi Nurcahyadi, di kantor Organda di Jalan Merdeka, Tarogong Kidul, Jumat (8/11/2019).

Yudi menuturkan, aplikasi ini memberi banyak keuntungan bagi banyak pihak dari mulai masyarakat pengguna jasa angkot, pengemudi hingga pemilik angkot.

Baca juga: 125 Desa di Garut Pilkades Serentak, Bupati Minta Karyawan Diliburkan

 

Bagi masyarakat pengguna jasa angkot, mereka bisa memesan dan melihat angkot yang ada di jalur yang akan dilewatinya.

“Kalau angkotnya sudah penuh, otomatis tidak terima order, di aplikasi bisa terlihat posisi angkotnya sudah dekat dengan posisi kita atau masih jauh,” kata dia.

Selain itu, dengan aplikasi ini, masyarakat bisa mendapat kepastian angkot yang akan dinaikinya tidak mengetem menunggu penumpang.

Karena, mereka bisa memilih angkot yang akan membawanya ke tujuan.

Sementara, untuk pengemudi angkot, dengan aplikasi ini, mereka bisa lebih memiliki kepastian akan penumpang yang akan mereka bawa, kemudian bisa melihat posisi dari angkot lainnya yang berada dalam satu jalur.

“Jadi, mereka bisa menyelah waktu sendiri, tidak perlu banyak ngetem,” kata dia.

Bagi pemilik kendaraan, dengan aplikasi ini mereka bisa memantau keberadaan kendaraannya apakah benar sedang beroperasi atau tidak.

Karena, semuanya bisa terlihat di aplikasi.

“Di aplikasi ini juga ada data nama-nama pengemudi angkot yang ada di jalur itu, lengkap dengan keterangannya seperti kepemilikan SIM dan lainnya,” kata dia.

Yudi menambahkan, aplikasi untuk angkot online ini, akan terus dikembangkan ke depannya dengan jasa-jasa lain seperti pengiriman barang atau lainnya.

Bisa saja, untuk pengiriman barang ongkosnya lebih murah karena disamakan seperti penumpang biasa.

“Kami akan terus kembangkan aplikasinya sesuai kebutuhan masyarakat,” kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com