JOMBANG, KOMPAS.com - Deretan pedagang kaki lima tampak memadati kawasan situs petirtaan kuno di Sumberbeji, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Kamis (7/11/2019).
Kondisi itu terjadi sejak sekitar 1 bulan lalu, tepatnya setelah bentuk petirtaan kuno di dasar sendang Sumberbeji berhasil dibuka.
Penemuan petirtaan kuno yang diyakini sebagai peninggalan kerajaan Majapahit itu menarik minat masyarakat untuk berkunjung.
Masyarakat yang datang tidak hanya dari Jombang. Masyarakat dari luar kota juga banyak yang datang berkunjung.
Baca juga: Arkeolog Temukan Tengkorak Manusia dan Saluran Air di Petirtaan Kuno Jombang
Banyaknya masyarakat yang datang untuk melihat situs bersejarah tersebut, mendatangkan berkah bagi masyarakat sekitar.
Satu persatu, lapak PKL di kawasan itu mulai didirikan. Saat ini, lebih dari 30 pedagang yang membuka lapak.
"Kalau yang jualan disini lebih dari 30 pedagang," kata Hamdan Ridloi, pengurus Paguyuban Pelestarian Cagar Budaya dan Sejarah Petirtaan Sumberbeji, Kamis (7/11/2019).
Menurut Hamdan, keberadaan situs purbakala di Sumberbeji membawa berkah bagi masyarakat Dusun Sumberbeji dan sekitarnya.
Berkah itu tidak hanya berupa peluang bagi masyarakat untuk membuka lapak berjualan. Sebagian masyarakat yang sebelumnya tak punya pekerjaan, kini tak lagi menganggur.
Baca juga: Petirtaan Kuno Era Majapahit di Sumberbeji Jombang Didaftarkan Jadi Cagar Budaya
"Bagi kami ini berkah, masyarakat bisa berjualan, terus yang awalnya nganggur sekarang punya kerjaan," ujar Hamdan.
Pengurus Karang Taruna Desa Kesamben ini berharap, ekskavasi situs petirtaan kuno di Sumberbeji bisa dituntaskan.
Harapan berikutnya, kawasan situs Sumberbeji bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata sejarah untuk mendukung kemajuan masyarakat dan desa.
Hasil ekskavasi tahap 1 dan 2, berhasil mengungkap sebagian bentuk bangunan petirtaan kuno.
Ukuran bangunan petirtaan kuno tersebut memiliki luas 18 x 20 meter. Di tengah bangunan petirtaan terdapat bangunan persegi dengan ukuran masing-masing sisi, 3,8 meter.