Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Ruhana Kuddus, dari Jurnalis Perempuan Pertama hingga Pahlawan Nasional

Kompas.com - 08/11/2019, 10:58 WIB
Perdana Putra,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Hari ini, Jumat (8/11/2019), anugerah pahlawan nasional untuk Ruhana Kuddus diserahkan oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara.

Wartawati perempuan pertama di Indonesia itu ditetapkan sebagai pahlawan nasional berdasarkan putuskan pertemuan antara Dewan Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan dengan Presiden Joko Widodo, Rabu (6/11/2019).

Sebagai wartawati, Ruhana Kuddus merupakan orang pertama yang melahirkan surat kabar perempuan.

Surat kabar Soenting Melajoe yang didirikan Ruhana pertama kali terbit pada 10 Juli 1912.

Baca juga: Sepak Terjang Ruhana Kuddus, Penerima Gelar Pahlawan Nasional 2019

"Beliau adalah wartawati pertama di Indonesia yang mendirikan surat kabar perempuan pada tahun 1912," ujar Sejarawan Universitas Andalas Padang, Gusti Asnan, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (7/11/2019) malam.

Menurut Gusti, Ruhana dalah sosok yang pertama kali menggagas penerbitan sebuah surat kabar perempuan oleh kaum perempuan dan untuk perempuan.

Tidak sampai di situ saja, ia kemudian terjun langsung di redaksi surat kabar tersebut dan ikut mengisi surat kabarnya dengan tulisan-tulisannya secara terus-menerus.

Pengaruh lain dari surat kabar Soenting Melajoe adalah keberadannya yang menjadi inspirasi bagi lahirnya surat kabar perempuan yang lain.

"Delapan tahun setelah kelahirannya, terbit pula surat kabar Soeara Perempoean, empat tahun setelah itu lahir pula surat kabar Asjraq," ujar Gusti.

Di samping terlibat dalam penerbitan Soenting Melajoe, Rohana Kudus juga terlibat dalam penerbitan beberapa surat kabar yang lain.

Di antaranya surat kabar Perempoean Bergerak di Medan bersama Siti Satiaman dan Parada Harahap serta surat kabar Radio di Padang.

Tidak itu saja, beberapa tulisan Rohana Kudus juga diterbitkan dalam beberapa surat kabar yang lain, baik di Sumatera atau di Pulau Jawa, di antaranya dalam Poeteri Hindia.

"Dari pengungkapan tersebut, sekali lagi, tidaklah berlebihan rasanya mengatakan bahwa Rohana Kudus adalah serorang tokoh perintis penertiban surat kabar perempuan dan wartawati perempuan pertama yang memiliki andil besar bagi perkembangan dunia pers Indonesia," kata Gusti.

Tokoh pendidikan

Gusti menyebut, ada sejumlah kelebihan yang dimiliki Ruhana yang membuatnya berbeda dari kebanyakan anak bangsa yang hidup pada zamannya.

Pertama, Ruhana memiliki jiwa kepeloporan serta langsung tampil mewujudkan ide dan gagasannya tersebut.

Dalam usia yang masih belia, ia membacakan surat kabar di hadapan anak-anak dan masyarakat sekitarnya, serta mengajar anak-anak menulis dan membaca lewat praktik sekolah-sekolahannya.

Baca juga: Ruhana Kuddus, Jurnalis Perempuan Pertama, Diangkat Jadi Pahlawan Nasional

Kedua, Ruhana memiliki ide dan gagasan yang orisinil. Membuat organisasi dan kemudian mendirikan sekolah khusus untuk anak perempuan adalah sebuah gagasan yang betul-betul baru pada saat dia lontarkan.

Ruhana mendirikan sekolah Kerajinan Amai Setia (KAS) pada tanggal 11 Februari 1911.

Sekolah tersebut ditujukan untuk anak-anak perempuan dan akan dididik dengan sejumlah pengajaran berupa kerajinan tangan, tulis baca huruf arab dan latin, pendidikan rohani dan keterampilan rumah tangga.

"Selain tokoh pers, Ruhana juga tokoh pendidikan bagi wanita di zamannya," ujar Gusti.

Ruhana juga berasal dari keluarga yang melahirkan orang-orang besar.

Dia bersaudara dengan Sutan Syahril, sepupu dari H Agus Salim dan tante dari penyair Chairil Anwar.

Ruhana lahir di Koto Gadang, Kecamatan Ampek Koto, Kabupaten Agam, Sumatera Barat pada 20 Desember 1884 dan wafat pada 17 Agustus 1972.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com