GROBOGAN, KOMPAS.com - Ribuan orang memadati lingkungan makam Ki Ageng Tirto di Desa Karangasem, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (6/11/2019).
Para peziarah berdatangan dari berbagai daerah untuk memperingati Haul Ki Ageng Tirto yang memiliki nama asli Syaikh Abdurrahman tersebut.
Sejak pagi hingga siang, para peiarah yang mayoritas mengenakan busana muslim Jawa berwarna putih terus berdatangan ke lokasi makam di kawasan perbukitan itu.
Mereka yang tua dan muda harus berjalan kaki di tanjakan dan turunan sekitar 1 kilometer untuk bisa mencapai ke sana.
Haul Ki Ageng Tirto secara turun temurun digelar setiap tahunnya oleh masyarakat setempat tepat pada tanggal delapan Maulud.
Langkah ini sebagai bentuk penghormatan terhadap tokoh pejuang sekaligus penyebar agama Islam di masa penjajahan Belanda itu.
Serangkaian peringatan Haul Ki Ageng Tirto berlangsung khidmat, apalagi dihadiri oleh ulama kesohor, KH Ahmad Muwafiq atau lebih akrab disebut Gus Muwafiq.
Kiai Nahdlatul Ulama (NU) berambut gondrong asal Yogyakarta itu begitu cekatan berceramah hingga memimpin doa dari ayat-ayat suci Al Quran.
Para peziarah pun nampak begitu khusyuk mengucapkan lantunan doa hingga menggema di lingkungan makam Ki Ageng Tirto.
Sejumlah anggota Banser, TNI dan Polri pun ditugaskan menyebar di berbagai titik untuk mengawal haul Ki Ageng Tirto.
"Toleransi antar umat beragama sudah ditanamkan oleh Waliyullah atau Wali Allah yang menyebarkan agama Islam di Indonesia sejak dulu. Termasuk Ki Ageng Tirto. Islam itu mengajarkan kebaikan dan saling menghormati sesama manusia," kata Gus Muwafiq di hadapan ribuan peziarah.
Rampung berceramah dan memimpin doa, Gus Muwafiq selanjutnya meninggalkan panggung untuk berziarah ke makam Ki Ageng Tirto diikuti bubarnya para jamaah.
Baca juga: Ribuan Warga Hadiri Haul Ayahanda Presiden Jokowi di Boyolali
Tak Pernah Kering Saat Kemarau Sebagian besar peziarah yang merupakan warga setempat mengaku tak pernah absen mengikuti Haul Ki Ageng Tirto sebagai wujud takzim atas sepak terjang Ki Ageng Tirto yang berperan aktif merubah kehidupan perdesaan menjadi lebih baik.
Hal itu juga sebagai wujud syuku kepada Sang Khalik.
"Warga turun menurun punya bekal agama yang kuat. Lahan pertanian menjadi subur dan produktif karena adanya mata air yang ditemukan oleh Ki Ageng Tirto. Kami sangat bersyukur," kata Widodo, warga Desa Karangasem.