Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kulit Bayi Mizyan Keras Seperti Plastik dan Mengelupas, Ini Dugaan RSUD Nunukan

Kompas.com - 07/11/2019, 15:08 WIB
Sukoco,
Khairina

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com  - Sejak dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara kondisi bayi Mizyan Haziq Abdillah yang baru berusia 6 bulan berangsur mulai membaik.

Nurul Qomar (31), orangtua bayi Mizyan, warga di wilayah perbatasan Indonesia – Malaysia, Desa Makmur Kecamatan Tulin Onsoi Kabupaten Nunukan mengatakan, putra semata wayangnya tersebut sekrang sudah bisa tidur lelap.

“Sudah bisa tidur lebih banyak dengan tenang, mungkin rasa gatal di kulitnya berkurang sejak diberikan salep,” ujarnya melalui sambungan telepon, Kamis (7/11/2019).

Baca juga: Derita Bayi Mizyan, Kulitnya seperti Plastik, Selalu Menangis Saat Mengelupas

Sebelumnya, hampir 24 jam Qomar bersama istriya mengaku harus bergantian menjaga Mizyan karena terus rewel karena kulit di sekujur tubuhnya mengeras seperti plastik dan mengelupas megeluarkan darah.

Kondisi tersebut dialami anaknya selama 2 bulan terakhir. Pekerjaan sebagai buruh serabutan di kebun sawit di desa transmigran membuat Qomar hanya mampu memberikan pengbatan alternatif untuk kesembuhan anaknya.

“Sekarang pakai BPJS untuk rujuk ke RSUD Nunukan.  Kalau kemarin ya berobat alternatif karena kesulitan biaya,” ujar Qomar.

Ditangani 4 dokter spesialis

Direktur RSUD Kabupaten Nunukan Dulman mengatakan, sejak dirujuk ke RSUD Nunukan Selasa sore kemarin Mizyan langsung ditangani oleh 4 dokter spesialis agar penyembuhannya bisa maksimal.

Dia mengatakan, saat ini tim dokter masih melakukan diagnosa lebih lengkap terkait kondisi kulit bayi Mizyan yang mengeras seperti plastik dan mengelupas mengeluarkan darah tersebut.

“Kemungkinan bayi ini menderita dermatitis seboroik, itu berdasarkan hasil penelitian patologi anatomi,” ujarnya.

Dulman menambahkan, dermatitis seboroik merupakan gangguan kulit yang menyebabkan kulit bersisik, berketombe, dan berwarna kemerahan. Dermatitis seboroik  yang menimpa bayi Mizyan  menurutnya tidak asing bagi dunia kedokteran, namun untuk Kabupaten Nunukan ini merupakan kasus pertama kali ditemui.

Belum bisa dipastikan apa yang menyebabkan dermatitis seboroik  pada bayi Mizyan.  Menurut Dulman butuh analisa lebih lanjut terkait dermatitis seboroik  yang menimpa bayi Mizyan.

“Munculnya bisa karena faktor auto imun, higienitas yang buruk atau kadang  jamur. Banyak faktornnya, kita masih lakukan pemeriksaan lanjutan,” ucapnya.

Untuk menangani penderitaan bayi Mizyan, langkah pertama yang diambil oleh tim dokter adalah memberikan obat sejenis salep agar kondisi kulit yang mengerng dan mengeras  bisa terkelupas.

“Dokter spesialis kulit sudah memberikan lotion dan salep untuk membuat keral pada kulit bisa terkelupas,”ujar Dulman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com