PADANG, KOMPAS.com - Monumen Merpati Perdamaian yang diresmikan Presiden Joko Widodo di Kawasan Wisata, Muaro Lasak, Pantai Padang, Sumatera Barat, pada April 2016, hampir ambruk akibat abrasi.
Sepanjang sisi kanan dan kiri monumen dipasang garis polisi sebagai tanda tidak boleh dilewati.
Tangga yang ada di belakang monumen sudah rusak parah akibat dikikis gelombang laut.
Di bagian belakang monumen itu dipasang karung pasir pemecah ombak.
Namun, hal itu tidak mampu mengatasi abrasi yang terjadi.
"Kerusakan akibat abrasi itu sudah terjadi sejak enam bulan belakangan," kata Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang Arfian saat dihubungi Kompas.com, Kamis (7/11/2019).
Baca juga: Lion Air Bangun Monumen untuk Mengenang Korban Jatuhnya Pesawat di Karawang
Arfian menyebutkan, sebelumnya Pemerintah Kota Padang sudah berupaya mengatasi abrasi dengan memasang karung berisi pasir pemecah ombak pada Agustus 2019.
Karung-karung berisi pasir itu dipasang sepanjang 50 meter dengan ketinggian 4 meter.
Hal itu dengan tujuan meminimalkan abrasi.
"Pemasangan karung itu hanya bersifat sementara. Kerusakan masih terus terjadi," kata Arfian.