Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Gedung SDN di Pasuruan Ambruk, Baru 2 Tahun Dibangun hingga Mendikbud Kirim Tim Investigasi

Kompas.com - 07/11/2019, 09:08 WIB
Candra Setia Budi

Editor

"Penyebab kejadian masih dalam proses penyelidikan. Namun, dugaan awal adalah kontruksi atap bangunan tidak sesuai dengan spek,” katanya melalui pesan tertulis, Rabu (6/11/2019) malam.

Diakui Endy, pihaknya sudah mendatangi lokasi kejadian serta sudah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus itu.

“Sudah ada pemeriksaan dari kontraktor, panitia pembangunan, pihak sekolah, dan pegawai rumah sakit,” ungkapnya.

Baca juga: Gedung SDN Pasuruan yang Ambruk dan Tewaskan 2 Orang Diduga Tak Sesuai Spesifikasi

 

5. Kegiatan belajar dihentikan

Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Pasuruan, Siti Zunniati mengatakan, pasca-ambruknya gedung SDN Gentong untuk sementara kegiatan belajar mengajar di sekolah itu dihentikan sementara.

Sambung Siti, untuk berapa lama, masih akan ada pembahasan lanjutan.

"Nanti akan kami beri kabar selanjutnya. Kami sedang susah. Kami prihatin atas kejadian ini," jelasnya.

Baca juga: Atap Kelas Ambruk Tewaskan 2 Orang, SDN Gentong Pasuruan Baru 2 Tahun Dibangun

 

6. Menteri Nadiem kirim tim investigasi

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (tengah) bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11/2019). Rapat kerja tersebut beragenda perkenalan dan pemaparan program kerja Kemendikbud tahun 2020. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/wsj.ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (tengah) bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11/2019). Rapat kerja tersebut beragenda perkenalan dan pemaparan program kerja Kemendikbud tahun 2020. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/wsj.

Pasca-ambruknya gedung SDN Gentong di Kota Pasuruan, Mendikbud Nadiem Makarim mengaku sudah mengirim tim inspektorat jenderal untuk menginvestigasi penyebab ambruknya gedung tersebut.

"Saya sudah mengirim tim dari inspektorat jenderal untuk pergi ke sana dan menginvestigasi. Ini merupakan suatu tragedi yang sangat menyedihkan," ujarnya.

Nadiem mengaku sudah berkomunikasi dengan pemerintah daerah Pasuruan, dan berkomitmen untuk mendukung langkah Pemda dalam menyelesaikan kasus tersebut.

"Kami komit untuk mendukung pemda, untuk menyelesaikan investigasinya dan memastikan bagaimana kita rencana ke depan untuk menghindari hal ini terjadi lagi," ungkapnya.

Baca juga: SD di Pasuruan Ambruk, Menteri Nadiem Kirim Tim Investigasi

Sumber: KOMPAS.com (Achmad Faizal, Andik Hardik, dan Haryanti Puspa Sari | Editor: Robertus Belarminus, Farid Assifa dan Krisiandi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com