Guru pengajar yang meningal dunia di lokasi bernama Sevina Arsy Putri Wijaya (19). Korban meninggal saat berada di kelas V A.
Sementara, siswa yang meninggal dari kelas II B, bernama Irza Almira. Kedua korban meninggal tertimpa reruntuhan bangunan kelas.
Baca juga: Sekolah SD Ambruk, Seorang Siswa dan Guru Meninggal, 11 Masuk Rumah Sakit
Tina menjelaskan, dari enam anak yang dirawat di rumah sakit tersebut, ada dua anak yang menjalani operasi, yakni AM dan DH.
AM menderita luka pada paha dan DH terluka di jari kaki. Kondisi kedua pasien saat ini stabil meski masih dalam observasi spesialis tulang.
Sedangkan siswa lainnya sedang dalam perawatan di rumah sakit, sambil menunggu proses observasi oleh tim dokter yang menangani.
"Intinya kondisi anak saat ini sudah mulai membaik," katanya.
Baca juga: 6 Siswa SD yang Tertimpa Atap Sekolah Ambruk di Pasuruan Masih Dirawat di Rumah Sakit
3. Gedung sekolah baru diganti 2 tahun
Barung mengatakan, saat ini pihaknya dan Polres Kota Pasuruan langsung melakukan pemeriksaan awal peristiwa ambruknya gedung sekolah tersebut.
Dari informasi yang diterima pihaknya, sambung Barung. atap gedung sekolah yang ambruk tersebut baru diganti pada tahun 2017.
"Informasi awal yang kita dapat atap kelas baru diganti pada 2017 lalu. Dugaan awal, konstruksi atap tidak sesuai spesifikasi," jelasnya.
Terkait peristiwa itu, lanjutnya, polisi segera memeriksa pemborong serta pihak yang membuat perencanaan gedung.
"Nanti semua pihak terkait akan diperiksa, arahnya pasti ke sana," ujarnya.
Baca juga: Polisi: Sekolah yang Ambruk dan Tewaskan 2 Orang Baru Diganti 2017
Sementara itu, Humas Polres Pasuruan Kota, AKP Endy Purwanto mengatakan, pihaknya menduga atap gedung SDN Gentong yang ambruk dan mengakibatkan dua orang meninggal dunia tidak sesaui dengan spesifikasi.