Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mak Iyah Semringah, Gubuk Reyotnya Segera Diperbaiki

Kompas.com - 07/11/2019, 08:13 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

CIANJUR, KOMPAS.comMak Iyah (100) tak sanggup menutupi kebahagiannya setelah mendengar gubuk reyotnya akan segera diperbaiki.

Matanya berkaca-kaca dan senyuman di bibirnya memerlihatkan barisan gigi yang masih lengkap diantara kulit wajahnya yang sudah mengeriput.

“Alhamdulilah, hatur nuhun,” ucap mak Iyah terbata-bata saat menerima rombongan Kapolres Cianjur, AKBP Juang Andi Priyanto, di rumahnya di Kampung Pasir Baing RT 005 RW 003 Desa Sukatani, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (6/11/2019) petang.

Baca juga: Berusia 100 Tahun dan Belum Pikun, Ini Rahasia Tetap Sehat Mak Iyah dari Cianjur

Rencana rehab rumah janda berusia seabad yang diinisiasi Polres Cianjur dengan melibatkan stakeholder, swasta, perangkat desa setempat dan masyarakat itu akan mulai dikerjakan besok.

"Insya Allah Jumat (08/11/2019) akan mulai dilakukan perbaikan rumah mak Iyah," kata Paur Humas Polres Cianjur, Ipda Budi Setiayuda.

Pembangunannya sendiri akan dilaksanakan secara gotong royong, melibatkan personel TNI/Polri, perangkat desa setempat, dan masyarakat sekitar.

"Kami kerja bakti semuanya untuk membongkar dulu rumah mak Iyah. Nanti untuk proses perbaikannya akan ada tukang khusus yang dibayar secara harian, dibantu warga juga. Intinya semua pihak terlibat termasuk dari stakeholder dan donatur,” tutur dia.

Budi menyebutkan, atas instruksi pimpinan langsung terjun ke lokasi untuk meninjau kondisi mak Iyah yang dikabarkan hidup sebatang kara dan hidup memprihatinkan tersebut.

"Kondisi rumahnya memang sangat tidak layak huni sehingga mendesak untuk segera diperbaiki," ucap dia.

Kendati punya kerabat, Budi menyebutkan mak Iyah memilih tinggal seorang diri di rumahnya yang hampir roboh tersebut.

"Mak Iyah sempat mau direlokasi tapi beliau tetap bersikukuh tinggal di rumahnya meski sudah tak layak huni," kata dia.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup, mak Iyah mengandalkan belas kasihan kerabat, tetangga dan warga sekitar.

"Untuk makan sehari-sehari sering dapat bantuan dari kerabat maupun dari warga sekitar yang punya rezeki lebih," ujar dia.

Baca juga: Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Begini Cara Mak Iyah Menyambung Hidup

Selain rencana perbaikan rumah yang akan mulai dikerjakan besok, Polres Cianjur juga mengusulkan program asistensi sosial lansia terlantar dari pemerintah daerah ke pihak Kemensos RI berupa bantuan tunai bulanan sebesar Rp 200.000.

Di kesempatan kunjungan tersebut, rombongan Polres Cianjur menyerahkan santunan berupa sembako dan uang tunai.

Sebelumnya, mak Iyah juga mendapatkan santunan berupa uang tunai sebesar Rp 25 juta dari pihak swasta dan bantuan lainnya.

"Seluruh sumbangan akan dipergunakan untuk biaya perbaikan rumah dan untuk kebutuhan sehari-harinya. Para pihak sepakat menyerahkan pengelolaan keuangan dari hasil donasi kepada Pak Adang selaku kerabat terdekat mak Iyah," kata Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com