Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Bayi Berkulit Mirip Plastik | Sosok Risa Santoso, Rektor Berusia 27 Tahun

Kompas.com - 07/11/2019, 05:40 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Nasib bayi dari pasangan Nurul Qomar (31) dan Finki Kurnia (22), warga di wilayah perbatasan Indonesia–Malaysia di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, mengundang perhatian pembaca di Kompas.com di hari kemarin.

Seluruh kulit tubuh Mizyan terlihat mengering, pecah-pecah, kemudian mengelupas yang membuat bayi tersebut selalu menangis keras.

Sementara itu, berita tentang sosok perempuan berusia 27 tahun lulusan Harvard University, yang resmi dilantik menjadi rektor
Institut Teknologi Bisnis Asia Malang, juga menjadi sorotan.

Rektor termuda di Indonesia itu bernama Risa Santoso. Selain itu, Risa juga diketahui pernah menjadi staf Kepresidenan.

Baca berita populer nusantara secara lengkap:

1. Harapan orangtua bayi Mizyan

Pexel

Tampak Finki, ibu Mizyan, hanya bisa menggendong anaknya sambil memberi ASI atau sekadar mengayun sambil memohon kepada Tuhan agar penyakit anaknya segera sembuh.

“Kami hanya gendong kalau sudah begitu, atau kami ayun karena kami tahu kalau dia rewel, pasti dia merasa gatal dan pedih,” ujar Nurul Qomar, ayah Mizyan. saat dihubungi melalui telepon, Rabu (6/11/2019).

Qomar mengaku anak semata wayangnya tersebut lahir secara normal dan mengalami tumbuh kembang seperti pada bayi pada umumnya.

Namun, saat berusia tiga bulan, pada ketiak bayinya terdapat benjolan sebesar kacang yang berisi cairan yang perlahan berubah menjadi nanah.

Baca berita selengkapnya: Derita Bayi Mizyan, Kulitnya seperti Plastik, Selalu Menangis Saat Mengelupas

2. Kasus jasad pria dicor di mushala rumahnya

Pihak DVI Polda Jatim bersama Polres Jember sudah melakukan otopsi jenazah Surono yang dicor di bawah mushala rumahnya.

Berdasarkan hasil otopsi, Surono dibunuh dengan benda tumpul hingga meninggal dunia dan dikubur di dalam rumah.

Kemudian di atas kuburan tersebut dicor dengan semen untuk dibangun sebuah mushala dan dapur.

"Kami juga menemukan beberapa barang bukti saat membongkar jasad korban yang dicor di bawah lantai mushala yakni linggis pajang 65 cm dengan diameter 4 cm yang beratnya 10 kg, kemudian baju dan sarung korban," ujar Alfian.

Pemeriksaan aparat kepolisian mengerucut pada keterangan dua orang saksi yang merupakan keluarga korban.

"Keduanya berstatus sebagai saksi dan keterangan kedua saksi kunci itu akan kami kembangkan dengan dikonfrontir keterangan anak dan istri korban," ujar dia.

Baca berita selengkapnya: 2 Hal Ini Diduga Jadi Alasan Pria di Jember Dibunuh dan Jenazahnya Dicor di Bawah Mushala

3. Sosok Risa Santoso, rektor termuda berusia 27 tahun

risa santosa

Setelah dilantik, Risa memiliki ambisi untuk menjadikan Institut Teknologi dan Bisnis Asia sebagai kampus yang dapat mendekatkan mahasiswanya dengan dunia kerja.

“Saya juga ingin supaya Institut Asia ini bisa fokus ke digital business,” ungkapnya.

Dirinya pun merasa bangga saat dipercaya menjadi rektor di usianya yang terbilang masih sangat muda.

"Ini suatu kehormatan bagi saya untuk bisa menjabat di posisi yang tanggung jawabnya besar banget. Di usia yang masih muda ini, hal ini sangat membanggakan," ucapnya saat disiarkan dalam program Selamat Pagi Indonesia Metro TV melalui kanal Youtube Metrotvnews, Selasa (5/11/2019)

Baca berita selengkapnya: Cerita di Balik Rektor Berusia 27 Tahun, Risa Santoso, Pernah Jadi Staf Kepresidenan

4. Penipuan mobil murah, polisi selidiki dana Rp 35 miliar

THINKSTOCKPHOTOS

Polisi terus melakukan penyelidikan terkait kasus dugaan penipuan yang dilakukan Akumobil, sebuah perusahaan jasa yang menjual kendaraan dengan harga murah.

Saat ini, polisi telah menetapkan tersangka berinisial BJB yang merupakan Direktur Utama Akumobil.

Guna kepentingan penyelidikan, polisi pun membuka posko pelaporan bagi korban dugaan penipuan Akumobil.

Hasil sementara ada sekitar 350 korban, adapun total kerugian sementara mencapai Rp 35 miliar.

Hal itu diungkapkan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Bandung, AKBP M Rifai, di Mapolrestabes Bandung, Selasa (5/11/2019).

"Masih kita trace tentang dana nasabah yang terkumpul, lari ke mana kita masih trace lagi," kata M Rifai.

Baca berita selengkapnya: Kasus Penipuan Mobil Murah Akumobil, Polisi Telusuri Aliran Dana Rp 35 Miliar

5. Kasus pria yang mengaku Rasul dan jual kartu surga

Tribun Timur/ARI MARYADI

Kapolres Gowa AKBP Shinto Silitonga mengatakan, Puang Lalang memberikan kartu surga kepada pengikutnya sebagai tanda keanggotaan.

Pengikut aliran yang dinamakan Tarekat Tajul Khalwatiyah Syekh Yusuf pimpinan Puang Lalang ini diwajibkan membayar uang tunai sebesar Rp 10.000 hingga Rp 50.000 untuk mendapatkan kartu surga.

"Modus pelaku menyebarkan aliran sesat dan menyesatkan dengan cara melakukan baiat, mendoktrin pengikutnya lalu menjanjikan keselamatan dunia dan akhirat," kata Shinto di Mapolres Gowa, Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Senin (4/11/2019).

Baca berita selengkapnya: Pria Ini Mengaku Rasul, Jual Kartu Surga Rp 10.000 ke Pengikut

(Penulis: Kontributor Bandung, Agie Permadi, Kontributor Magetan, Sukoco | Editor: Aprillia Ika, Michael Hangga Wismabrata, David Oliver Purba)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com