MALANG, KOMPAS.com – Polisi menduga atap gedung SDN Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, yang ambruk dan menewaskan dua orang, tidak sesuai dengan spesifikasi.
"Penyebab kejadian masih dalam proses penyelidikan. Namun, dugaan awal adalah kontruksi atap bangunan tidak sesuai dengan spek,” kata Humas Polres Pasuruan Kota, AKP Endy Purwanto melalui pesan tertulis, Rabu (6/11/2019) malam.
Baca juga: 6 Siswa SD yang Tertimpa Atap Sekolah Ambruk di Pasuruan Masih Dirawat di Rumah Sakit
Endy mengatakan, pihaknya sudah mendatangi lokasi kejadian serta sudah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus itu.
Sampai saat ini kasus itu masih dalam proses penyelidikan. Polisi belum menunjuk tersangka atas kasus tersebut.
“Sudah ada pemeriksaan dari kontraktor, panitia pembangunan, pihak sekolah, dan pegawai rumah sakit,” ungkap dia.
Sebelumnya diberitakan, gedung kelas Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gentong di Jalan Kyai Sepuh nomor 49 Kota Pasuruan ambruk pada Selasa (5/11/2019).
Gedung itu dipakai oleh siswa kelas II A, II B, V A dan V B.
Ambruknya gedung membuat seorang siswa dan seorang guru meninggal.
Sedangkan 11 siswa lainnya mengalami luka dan harus dirawat di rumah sakit.
Guru yang meninggal itu adalah Sevina Arsy Putri Wijaya (19) yang saat itu tengah berada di kelas V A dan siswa bernama Irza Almira yang tertimpa bangunan di kelas II B.
Baca juga: Polisi: Sekolah yang Ambruk dan Tewaskan 2 Orang Baru Diganti 2017
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.