GORONTALO, KOMPAS.com – Warga Kota Gorontalo sejak beberapa pekan terakhir resah akibat sering terjadinya kasus penganiayaan oleh orang tidak bertanggung jawab dengan melepaskan panah wayer.
Panah wayer adalah anak panah yang terbuat dari besi, biasanya dari jeruji sepeda yang diruncingkan bagian ujungnya yang ditembakkan dengan karet seperti ketapel.
Korban panah wayer ini tidak pandang bulu, siapa saja bisa menjadi korban, terutama pada malam hari.
Sudah beberapa kali kasus ini menimpa pada pengendara ojek online, warga yang melintas di jalan tanpa harus kenal atau berurusan kasus dengan pelakunya.
Baca juga: Tiba-tiba Bacok Pengendara Motor di Tengah Jalan, 2 Pelaku Diduga Klitih Ditangkap
Korban terakhir adalah Pinkan (17), warga Kelurahan Siendeng yang dibonceng temannya saat melintas di perempatan jalan Bali Kelurahan Paguyaman pada Selasa malam (5/11/2019).
Paha kanannya tertembus panah wayer yang dilepas seseorang yang tidak bertanggung jawab.
Pinkan dan juga temannya merasa tidak ada selisih paham sebelumnya, tiba-tiba saja mendapat serangan panah wayer yang dilepas oleh seseorang yang tidak bertanggung jawab.
Baca juga: Aksi Klitih Terjadi di Bantul, Seorang Pemuda Alami Luka di Wajah
Kasus-kasus penganiayaan dengan panah wayer sebelumya yang diungkap oleh kepolisian menunjukkan tidak ada hubungan perselisihan sebelumnya, pelaku panah wayer menyasar siapa saja yang menjadi korbannya.
Penyerangan panah wayer di Kota Gorontalo yang meresahkan masyarakat ini langsung ditanggapi oleh Kapolda Gorontalo, Irjen Rachmad Fudail.
"Saya sudah instruksikan kepada Kapolres Kota Gorontalo untuk segera mengungkap para pelaku panah wayer dan tindak tegas sesuai aturan," kata Irjen Rachmad Fudhail, Rabu (6/11/2019).
Perintah penindakan pelaku terror panah wayer oleh Kapolda ini langsung direspon Kapolres Kota Gorontalo, AKBP Desmont Harjendro AP.
"Saya sudah arahkan seluruh perwira termasuk para Kapolsek agar atensi terhadap kasus panah wayer ini," ujar AKBP Desmont Harjendro AP yang baru menjabat Kapolres Kota Gorontalo 5 hari lalu.
Baca juga: Kapolda DIY Prihatin Pelaku Klitih Berusia Remaja
"Saya perintahkan kepada mereka untuk menggelar patroli setiap malam agar kejadian ini tidak terus berulang dan silakan ajak media untuk bisa meliput kegiatannya."
AKBP Desmont Harjendro AP berjanji akan menindak tegas para pelaku panah wayer ini.
Di Polda Gorontalo, Kepala Bidang Humas, AKBP Wahyu Tri Cahyono mengajak masyarakat untuk membantu aparat kepolisian mencegah serangan panah wayer kembali terjadi.
"Beberapa waktu lalu, Polres berhasil menangkap beberapa anak di bawah umur yang diduga terlibat dalam peristiwa panah wayer yang rata-rata usia mereka adalah 16 tahun,” kata AKBP Wahyu Tri Cahyono.
Baca juga: Meski di Bawah Umur, Pelaku Klitih Tetap Dikenakan Pidana
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.