Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Kisah Ibu yang Masukkan Bayi ke Mesin Cuci hingga Tewas, Tidak Ada Niat Bunuh Anak

Kompas.com - 06/11/2019, 12:42 WIB
Rachmawati

Editor

"Pelaku melahirkan sendiri tanpa adanya bantuan dari pihak lain. Proses persalinan itu berlangsung di tempat pelaku bekerja, di rumah majikannya," ujar Didi.

Baca juga: Ibu yang Masukkan Bayi ke Mesin Cuci Bekerja di Rumah Anak Mantan Wagub Sumsel

 

Kasus neonaticide

Dilansir dari laman Psychiatric Times, Rabu (4/9/2019), orangtua memiliki berbagai motif untuk membunuh anak-anak mereka.

Ayah dan ibu yang memiliki niat ini biasanya dilatarbelakangi oleh berbagai hal, seperti tekanan sosial hingga depresi.

Psychiatric Times juga menjelaskan, motif tersebut antara lain balas dendam terhadap pasangan, anak yang tidak diinginkan, altruistik, dan psikotik akut.

Berdasarkan riset dan catatan yang diambil dari kantor administrasi, ibu yang menjadi pelaku pembunuhan biasanya memiliki tekanan sosial dan sejarah pengalaman traumatis, seperti masalah keuangan dan memiliki riwayat pelecehan.

Baca juga: Bayi Lahir lalu Meninggal, Wanita Ini Diancam 7 Tahun Penjara dan Pacarnya 5 Tahun karena Pencabulan

Kasus ST bisa dikategorikan neonaticade.

Dilansir dari pemberitaan Kompas.com 4 September 2019, neonaticide didefinisikan sebagai pembunuhan bayi dalam 24 jam pertama setelah kelahiran.

Neonaticide hampir selalu dikaitkan dengan ibu yang bertindak sendiri baik untuk membuang atau membunuh bayinya.

Neonaticide juga bisa disematkan kepada ibu yang menyembunyikan kehamilannya.

Biasanya, motif paling umum yang melatarbelakangi tindakan ini adalah bayi tersebut tidak diinginkan.

Baca juga: Ibu Bunuh Bayi di Bandung, Mengapa Orangtua Tega Akhiri Hidup Anaknya?

Para pelaku neonaticide hampir selalu menyangkal atau menyembunyikan kehamilan mereka dan jarang mencari perawatan sebelum melahirkan.

Setelah melakukan pembunuhan, gangguan kejiwaan para pelaku bisa berkembang. Namun, riset menunjukkan, mereka jarang memperlihatkan gangguan psikosis sebelum melakukan kejadian.

Baca juga: Kasus Bayi Dibunuh Ibunya, Polisi Ingatkan Bahaya Hubungan di Luar Nikah

Ada beberapa upaya yang bisa diterapkan untuk mencegah seorang ibu melaukan neonaticide.

Pertama, setiap ibu perlu mendapatkan pendidikan mengenai kontrasepsi yang dapat mengurangi kehamilan yang tidak disengaja.

Kedua, wanita dan remaja yang hamil harus didesak untuk mencari perawatan saat hamil dan sebelum melahirkan.

Baca juga: Familicide, Ahli Jelaskan Mengapa Ada Ayah yang Tega Bunuh Keluarganya

SUMBER KOMPAS.com (Penulis: Aji YK Putra, Rosiana Haryanti | Editor: Farid Assifa, Khairina, David Oliver Purba, Resa Eka Ayu Sartika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com