Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Revalina, Balita yang Alami Benjolan Besar di Pundak Kanan

Kompas.com - 06/11/2019, 07:17 WIB
Hamzah Arfah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Nasib kurang beruntung dialami Revalina Hanum (1), anak kedua dari pasangan Ahmad Fadhol dan Nur Niati, warga Desa Gosari, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik, Jawa Timur.

Balita ini harus menahan sakit, lantaran benjolan di bagian pundak kanannya terus membengkak.

Benjolan tersebut dikatakan oleh pihak keluarga sebenarnya sudah terdeteksi sejak Revalina dilahirkan, namun sejak dua minggu lalu sepertinya Revalina dalam titik puncak dalam merasakan rasa sakit, yang membuatnya terus menangis.

"Sudah ada benjolan itu sejak lahir sebenarnya. Tapi sejak dua minggu lalu, sekarang tidak bisa tidur (susah tidur), menangis terus minta digendong ibunya," ujar Sayem (50), nenek yang juga tinggal satu rumah bersama keluarga Revalina, saat ditemui, Selasa (5/11/2019).

Baca juga: Derita Maria, Mengidap Penyakit Tumor Ganas, Ingin Sembuh Tidak Ada Uang untuk Berobat

Dari pemeriksaan sementara yang sudah dilakukan oleh tenaga medis, Revalina didiagnosa menderita hygroma colli.

Yakni, kelainan bawaan lahir akibat adanya gangguan saluran limfe, biasanya muncul sejak bayi lahir dan semakin besar dengan bertambahnya usia.

Ketika Kompas.com berkunjung ke tempat tinggalnya di Desa Gosari, Revalina kebetulan sedang dibawa kedua orangtuanya melakukan pemeriksaan, sekaligus untuk melihat dan memastikan hasil pemeriksaan sebelumnya di Rumah Sakit dr. Soetomo, Surabaya.

"Bersama kedua orangtuanya, Revalina sejak pagi tadi sudah dibawa ke Rumah Sakit dr. Soetomo. Kontrol dan katanya sekalian ambil hasil lab (pemeriksaan)," ujar dia.

Berobat dengan biaya pribadi

Sayem mengatakan, sejak pertama kali cucunya divonis mengidap penyakit tersebut, atau selepas proses kelahiran, tim medis sudah sempat memberitahu bahwa Revalina membutuhkan operasi.

Kendati saat itu, tim medis juga sempat menyarankan supaya dilakukan operasi setelah bayi Revalina sudah berusia 10 bulan ke atas.

"Saya juga sempat diberitahu oleh anak (Nur Niati), jika harus dioperasi meski nunggu dulu sampai usianya sudah 10 bulan lebih. Tapi dua minggu lalu, Revalina mulai kesakitan dengan benjolannya tambah besar," kata Sayem.

Melihat kondisi tersebut Ahmad Fadhol dan Nur Niati tidak tinggal diam, dengan membawa Revalina berobat ke rumah sakit meski dengan biaya yang berasal dari mengutang.

Sebab, pendapatan Fadhol yang berprofesi sebagai buruh kuli batu di gunung Ujungpangkah tidak sebanding dengan biaya pengobatan bagi adik dari Kirana Rosa Anindita tersebut.

Baca juga: Kisah Bocah 3,5 Tahun Penderita Tumor Ganas, Hanya Bisa Terbaring dengan Perut Sebesar Bola Basket

"Untuk biaya sekali berobat itu bisa Rp 500.000 bahkan lebih, termasuk biaya transportasi ke rumah sakit. Selain ke Surabaya (RS dr. Soetomo), kemarin juga sempat diperiksakan ke (RSUD) Ibnu Sina Gresik. Kemarin Fadhol bahkan pinjam Rp10 juta dari juragan tempatnya bekerja untuk biaya pengobatan Revalina," ujar dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com