Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencak Silat, Pantun, dan Gamelan Diusulkan Jadi Warisan Budaya Dunia ke UNESCO

Kompas.com - 05/11/2019, 20:02 WIB
Wijaya Kusuma,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengusulkan pencak silat, pantun, dan gamelan, menjadi warisan budaya dunia ke UNESCO.

Saat ini pemerintah masih menunggu hasil sidang terkait usulan tersebut.

"Kita setiap dua tahun sekali kita mengajukan ke UNESCO. Sesuai aturan, bisa mengajukan sekali dalam dua tahun," ujar Kasubdit Warisan Budaya Tak Benda Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud, Binsar Manulang di sela-sela acara 7 Th ASEAN Traditional Textile Symposium di Yogyakarta, Selasa (05/11/2019).

Baca juga: Kemendikbud Tetapkan 39 Warisan Budaya Tak Benda Tekstil Tradisional

Binsar menyampaikan, Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud menjaring berbagai warisan budaya yang ada di seluruh Indonesia.

Setelah itu, membentuk tim ahli untuk menyeleksi warisan budaya yang sudah terjaring.

Dalam proses seleksi akan dilihat warisan budaya yang urgen untuk segera diajukan ke UNESCO.

Termasuk pencak silat, pantun, dan gamelan.

"Tahun 2019 pencak silat yang akan disidangkan di Bogota, Colombia bulan Desember ini," ucap Binsar.

Pada tahun 2020, Kemendikbud juga mengusulkan ke UNESCO agar pantun menjadi warisan budaya dunia.

Kemudian pada 2021, gamelan juga akan diusulkan menjadi warisan dunia.

"Pantun kita usulkan ke UNESCO bersama-sama dengan Malaysia. Jadi usulan bersama ini akan disidangkan tahun 2020," ujar dia.

Baca juga: Sah, 267 Warisan Budaya Takbenda Ditetapkan Kemendikbud

"Formulir pengajuan sudah kita kirimkan, dilengkapi dengan foto dan video," kata Binsar menambahkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com