Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkab Karawang Buru Perusahaan Penunggak Pajak, Salah Satunya Milik Keluarga Cendana

Kompas.com - 05/11/2019, 16:39 WIB
Farida Farhan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang tengah memburu perusahaan penunggak pajak, salah satunya, perusahaan milik keluarga Cendana, Kawasan Mandala Putra.

Pajak bumi bangunan (PBB) disebut menjadi sumber terbesar piutang Pemkab Karawang yang kini mencapai Rp 525 miliar lebih.

"Salah satu penunggak PBB yang lumayan besar adalah perusahaan milik Keluarga Cendana tadi. Dulu bekas pabrik mobil Timor," kata Kepala Bidang PBB dan BPHTB Bapenda Karawang Endang Cahendra, Selasa (5/11/2019).

Mandala Putra atau dulu dikenal Mandala Pratama Permai merupakan sebuah kawasan industri seluas 700 hektare di Cikampek.

Baca juga: Tunggak Bayar Pajak Rp 1,68 Miliar, Seorang Warga Disandera

 

Saat itu, pabrik tersebut memproduksi mobil nasional bermerek Timor. Meski begitu, Timor pernah dinyatakan menyalahi prinsip perdagangan bebas versi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

Timor juga pernah dituding bertentangan dengan UU Perpajakan saat Orde Baru berkuasa. Namun IMF meruntuhkan perlakuan istimewa untuk Timor.

Endang menyebutkan, selain perusahaan milik Cendana, terdapat perusahaan lainnya.

Sebagian besar pabrik itu mati di zona industri wilayah Klari, Dawuan hingga Cikampek perbatasan Purwakarta.

"Kalau kita ke sana cuma ada satpamnya saja," tutur Endang.

Pabrik-pabrik itu bangkrut karena berbagai alasan, salah satunya aturan mengenai relokasi pabrik ke kawasan industri.

Hal ini sesuai dengan Undang-undang Nomor 2 tahun 2014 tentang Perindustrian mewajibkan seluruh industri wajib masuk ke kawasan industri.

Tujuan relokasi ini untuk memudahkan pemerintah memantau dan meminimalkan dampak pencemaran lingkungan.

"Pabrik-pabrik di zona industri satu-persatu mulai ditertibkan. Jadi lahannya ada tapi sudah tertidur. Meski sudah tak beroperasi, PBB kan tetap harus dibayar," kata Endang.

Endang mengaku sudah ratusan kali melayangkan surat teguran. Hanya saja, teguran itu tidak digubris.

Pada 2018 misalnya, Bapenda Karawang melayangkan 146 surat teguran. Pada 2019, surat teguran naik drastis hingga 254.

"Kami tak akan berhenti berupaya Jika terus menunggak, jumlah tunggakan pajak (piutang) berpotensi terus bertambah," ujarnya.

Baca juga: Emil Janjikan Perusahaan di Jabar Akan Dapat Potongan Pajak, Asalkan..

Bapenda juga menawarkan berbagai program termasuk pengampunan pajak atau menghapus denda pajak pada perusahaan penunggak pajak lantaran surat teguran tidak digubris.

Tujuannya agar perusahaan-perusahaan itu membayar pajak tanpa denda.

"Kami berharap perusahaan-perusahaan itu (penunggak pajak) memanfaatkan betul kebijakan penghapusan denda tersebut. Penghabusan denda berlaku sampai akhir November tahun ini," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com