Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Papua Segera Dimekarkan, Wakil Gubernur Jabar Cemburu

Kompas.com - 05/11/2019, 15:10 WIB
Putra Prima Perdana,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, Jawa Barat seperti dianaktirikan oleh pemerintah pusat terkait pemekaran wilayah atau daerah otonomi baru (DOB).

Sebab, Jawa Barat yang sudah lama ingin membuat DOB justru diabaikan lewat pernyataan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang justru mengatakan pembentukan provinsi baru di Papua sudah memasuki tahap akhir.

"Jawa Barat sudah minta dari dulu dimekarkan," kata Uu, Selasa (5/12/2019).

Hingga saat ini, lanjut Uu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat hingga masih belum menerima kejelasan dari pemerintah pusat terkait usulan DOB tersebut.

Baca juga: MRP Tak Merekomendasikan Pemekaran Papua, Ini Alasannya

 

Namun, usulan pemekaran di Papua justru yang langsung direspons pemerintah pusat.

Uu mengakui pihaknya merasa cemburu dengan sikap pemerintah pusat yang dianggapnya akan segera menyetujui pemekaran provinsi di Papua.

"Kenapa Papua begitu cepat dan langsung dibahas di tingkat kementerian. Kami orang Jawa Barat merasa cemburu," katanya.

Uu meyakini, usulan pemekaran di Papua belum sematang di Provinsi Jawa Barat yang sudah dirancang sejak lama.

"Di Papua mungkin pembahasan di tingkat bawah belum dilakukan. DPRD, rekomendasi, pembagian batas wilayah, pembagian aset. Di kami itu semua sudah jelas. Tasik Selatan, Bogor Barat, Subang Timur ibu kotanya sudah jelas," katanya.

Uu menilai, pemerintah pusat berlaku kurang adil terkait pemekaran wilayah.

"Jadi kami merasa ada provinsi yang dianakemaskan. Saya minta keadilan pemerintah pusat untuk DOB," katanya.

Lebih lanjut dia menegaskan, usulan pemekaran di Jawa Barat sudah lebih dulu diajukan ke Jakarta dan syarat-syaratnya sudah dipenuhi. Ini tidak terlepas dari luasnya wilayah di tatar Pasundan tersebut.

Dia menilai, Jawa Barat memiliki wilayah yang sangat luas dengan jumlah penduduk yang terbanyak di Indonesia. Idealnya, menurut dia, provinsi ini terbagi menjadi 40 kabupaten/kota.

Oleh karena itu, Uu menegaskan saat ini sudah diusulkan 12 DOB yang persyaratan administrasinya sudah dipenuhi.

Jika pemekaran itu disetujui, lanjut UU, pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di wilayahnya akan lebih baik.

"Karena sudah jelas, kalau ada pemekaran, Jawa Barat ini perkembangannya sangat cepat. Contohnya Cimahi, Bandung Barat, Banjar, dan Pangandaran. Itu contoh DOB di Jawa Barat yang berhasil," jelasnya.

Baca juga: Presiden Jokowi: Bukan Saya yang Perintahkan Pemekaran Papua

Selain itu, Uu menilai Jawa Barat masih menjadi surga bagi masyarakatnya karena memiliki alam yang indah serta penduduk yang ramah. Ini terbukti dari semakin banyaknya warga dari provinsi lain yang datang ke wilayahnya.

"Apalagi infrastruktur bagus, pendidikan banyak, dekat dengan Jakarta. Jadi semakin banyak warga yang masuk. Saya sebagai warga Jawa Barat, senang-senang saja. Artinya Jawa Barat nyaman, banyak yang suka," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com